Jumat 04 Sep 2020 02:31 WIB

Indonesia Ingin Tes Covid lewat Laser dan Kecerdasan Buatan

Deteksi Covid-19 dengan kecerdasan buatan dinilai lebih akurat dan murah.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong PT Indo Farma (Persero) mempercepat kerja sama dengan perusahaan Uni Emirat Arab (UEA), G42, terkait pengadaan tes covid-19 melalui laser dan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Foto: Prayogi/Republika
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong PT Indo Farma (Persero) mempercepat kerja sama dengan perusahaan Uni Emirat Arab (UEA), G42, terkait pengadaan tes covid-19 melalui laser dan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong PT Indo Farma (Persero) mempercepat kerja sama dengan perusahaan Uni Emirat Arab (UEA), G42, terkait pengadaan tes covid-19 melalui laser dan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Erick menilai sistem deteksi covid-19 yang dilakukan G42 dengan laser dan kecerdasan buatan relatif lebih murah dan akurat ketimbang rapid test yang selama ini dijalani. 

"Ini yang kita lagi godok Indo Farma untuk mempercepat kerja sama ini. Kalau ini baik, bisa diterapkan juga di kementerian, pabrik, hingga puskesmas," ujar Erick saat koordinasi dengan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Mohammad Faqih dan Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadillah di Jakarta, Kamis (3/9). 

Baca Juga

Erick menyebut sistem deteksi tersebut sangat efisien lantaran hasilnya dapat diketahui hanya dalam satu menit. Dari segi akurasi, kata Erick, sistem ini berada di atas rapid test dan mendekati tes PCR. Apabila kerja sama ini terealisasi, Indonesia akan menjadi negara pertama yang bekerja sama dengan G42 dan dapat mulai melakukan implementasi di lapangan. 

"Teman-teman bisa cek, itu sudah ada di berita internasional. Kita yang pertama kerja sama dengan G42. Ini yang kita lakukan terobosan atau terobosan lain yang sedang kita pikirkan, apakah obat, tes atau pendisiplinan dari masyarakat," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement