REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sumatra Utara (Sumut) terus mendorong usaha kecil dan menengah (UKM) bertransaksi secara digital. "Upaya itu dilakukan sejalan upaya BI mendorong UMKM 'naik kelas' dan untuk menciptakan kestabilan harga maupun nilai tukar," ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Jumat (28/8).
Dia mengatakan itu pada pembukaan Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) yang digelar secara virtual di Pekan Raya Sumatera Utara, Medan. Pagelaran KKSU 2020 mengangkat tema "Pesona Kain dan Kopi Sumatra Utara".
Pengembangan UMKM ke platform digital sejalan juga dengan perkembangan zaman. Dia mengatakan penggunaan QRIS (QR Indonesian Standard) misalnya, membuat transaksi UMKM semakin cepat dan efisien.
Wiwiek menyebutkan, pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, berdampak besar pada sektor ekonomi. Termasuk mengganggu transaksi jual beli di pasar secara langsung sehingga sistim daring (online) memang sangat tepat.
Dari 46 UMKM binaan BI Provinsi Sumut, tambahnya, sejumlah 34 UMKM telah terhubung dengan conversational commerce dan marketplace lokal maupun nasional. Dari 46 UMKM, dia mengatakan sejumlah 41 UMKM telah menerapkan pembayaran digital dengan QRIS.
Untuk perluasan akses pasar, BI Sumut kata Wiwiek bersinergi dengan pemangku kebijakan terkait secara terus menerus melaksanakan kegiatan pendampingan UMKM melalui program on boarding UMKM, pameran dan business matching. BI juga mendorong sinergi antar UMKM, wirausaha unggulan BI, coaching clinic, dan program lainnya.
"Karya Kreatif Sumut juga sebagai salah satu upaya untuk mengakselerasi kebangkitan UMKM di tengah pandemi Covid-19 dan adaptasi UMKM menjalani kehidupan normal baru," ujarnya.