REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BRI Syariah telah restrukturisasi pembiayaan senilai Rp 5,4 triliun pada 29.003 nasabah. Direktur Operasional BRIsyariah Fahmi Subandi menyampaikan jumlah tersebut merupakan 14,44 persen dari total portofolio pembiayaan.
"Mayoritas atau lebih dari 25 ribu merupakan nasabah pembiayaan UMKM," katanya dalam paparan kinerja kuartal II 2020, Senin (24/8).
Menurutnya jumlah restrukturisasi menurun dalam beberapa waktu terakhir. Sehingga diharapkan pada kuartal III dan IV perekonomian bisa kembali pulih sehingga dunia usaha kembali bergeliat.
Menurutnya, kebijakan relaksasi yang dikeluarkan pemerintah, termasuk subsidi margin dan restrukturisasi telah membantu kinerja perusahaan. Untuk mempersiapkan strategi hingga akhir tahun, BRI Syariah terus meningkatkan pencadangan.
"Kita harap bisa meningkatkan pencadangan hingga 90-100 persen, dari posisi saat ini 71,44 persen," katanya.
BRI Syariah juga akan menjaga kualitas pembiayaan yang diperkirakan naik karena restrukturisasi. Rasio pembiayaan bermasalah atau NPF akan dijaga antara 3,5-4 persen di akhir tahun, dari posisi 3,9 persen pada kuartal II 2020.