REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) kembali menerbitkan Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK). Bertepatan dengan hari jadi Indonesia ke-75, BI kali ini menerbitkan uang pecahan kertas pecahan Rp 75.000 sebanyak 75 juta lembar.
Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengatakan latar belakang penerbitan UPK ini sebagai bentuk rasa syukur bangsa yang telah mencapai usia kemerdekaan hingga 75 tahun. Uang pecahan ini sekaligus memperlihatkan pencapaian hasil pembangunan selama 75 tahun Indonesia.
"Uang ini tidak hanya berperan sebagai alat pembayaran, tapi sebagai lambang kedaulatan negara," kata Rosmaya dalam konferensi pers virtual, Selasa (18/8).
Rosmaya menjelaskan, UPK 75 sarat akan makna yang terwakili dalam berbagai gambar di permukaan uang pecahan kertas ini. Salah satunya makna mensyukuri kemerdekaan yang digambarkan melalui peristiwa pengibaran bendera sisi depan uang.
Pada bagian tersebut juga tampak foto Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta yang sedang tersenyum. Sedangkan di bawah foto tersebut terdapat gambar MRT yang mewakili kemajuan pembangunan di Indonesia.
Selanjutnya, menurut Rosmaya, uang pecahan itu juga menyelipkan makna memperteguh kebhinekaan. Makna ini diwakilkan dengan gambar anak-anak yang mengenakan pakaian adat dari sembilan daerah berbeda, mulai dari barat hingga timur Indonesia.
Makna terakhir yang ingin disampaikan dalam uang kertas tersebut yaitu menyongsong masa depan gemilang. Pada sisi belakang uang, terdapat gambar satelit merah putih sebagai gambaran komunikasi yang kokoh di negara kesatuan RI.
Selain itu terdapat pula gambar bola dengan peta Indonesia berwarna emas sebagai pusatnya. Menurut Rosmaya, ini melambangkan melambangkan peran strategis indonesia dalam kancah global.
"Jadi ini harapan-harapan yang betul-betul membuat kita semakin optimistis terhadap masa depan kita," tutur Rosmaya.