REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- AirAsia Indonesia melakukan penerbangan khusus repatriasi yang memberangkatkan sebanyak 164 warga negara India dari Jakarta ke Kochi, India pada Rabu (29/7). Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine mengatakan penerbangan khusus tidak berjadwal ini sekaligus menandai misi penyelamatan ke delapan yang dilayani AirAsia Indonesia sejak penyebaran pandemi covid-19.
"Penerbangan khusus repatriasi dengan kode penerbangan QZ 982 bertolak dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 04.12 WIB dan tiba di Cochin International Airport pukul 09.07 waktu setempat dengan menggunakan armada pesawat Airbus A320-200," ujar Veranita dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (31/7).
Veranita menyampaikan seluruh tamu pada penerbangan ini tergabung dalam komunitas India Club Jakarta dan pelaksanaannya telah mendapatkan persetujuan dari Kedutaan Besar India di Jakarta. AirAsia Indonesia, kata Veranita, merasa terhormat karena kembali mendapatkan kepercayaan untuk melayani misi repatriasi ini.
"Sejauh ini kami telah memulangkan sebanyak 914 tamu yang terdiri atas 257 WNI, 464 WN India, 146 WN Filipina, dan 47 WN Amerika Serikat ke negara asal masing-masing melalui 8 penerbangan khusus repatriasi," lanjut Veranita.
Veranita mengatakan AirAsia Indonesia melayani penerbangan sewa (charter) untuk penumpang dan kargo, termasuk untuk kebutuhan perjalanan pemerintah, swasta, organisasi maupun komunitas masyarakat ke berbagai destinasi domestik dan internasional dengan persetujuan dari otoritas terkait. AirAsia, dia katakan, juga memberikan nilai tambah dengan menyertakan pilihan solusi bagi berbagai permasalahan terkait pengajuan izin penerbangan, persyaratan, regulasi serta penanganan barang di destinasi yang dikehendaki terutama untuk kebutuhan ekspor dan impor serta repatriasi.
Veranita menyebut AirAsia menerapkan standar ketat dalam pengangkutan penumpang dan barang sebagaimana yang ditetapkan oleh pemerintah, otoritas penerbangan sipil dan badan kesehatan setempat dan global, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Seluruh penumpang yang berada dalam penerbangan ini pun telah memenuhi seluruh persyaratan terbang yang diwajibkan pemerintah wilayah setempat," kata Veranita menambahkan.