REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot kegiatan di daerah agar segera terealisasi dan masyarakat dapat bergeliat di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda. Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi mengatakan dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, kegiatan pemberdayaan masyarakat yang ada di BKP sangat penting.
“Saya ingin mengingatkan kegiatan-kegiatan di BKP sebagian besar adalah pemberdayaan masyarakat,” tegas Agung dalam Rapat Evaluasi Kegiatan BKP bersama dinas pangan provinsi seluruh Indonesia melalui video conference pada Senin (20/7) lalu.
Dikatakan Agung, kegiatan seperti Pekarangan Pangan Lestari (P2L), Pertanian Keluarga (PK), Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM), dan Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) menggerakkan masyarakat sehingga perekonomian masyarakat dapat meningkat.
“Karena itu, kecepatan kita melakukan realisasi sangat penting. Pak Mentan Syahrul Yasin Limpo selalu mengingatkan bahwa kegiatan memberdayakan masyarakat sangat diperlukan untuk menggerakkan ekonomi di situasi seperti pandemi ini,” ujar Agung dalam siaran persnya.
Berdasarkan hasil evaluasi, sebanyak 25 satker provinsi yang telah mencapai realisasi anggaran di atas 50 persen, sedangkan sembilan provinsi lainnya masih berada di bawah 50 persen.
Untuk itu, Agung menegaskan bahwa capaian realisasi kegiatan bantuan pemerintah (banper) sudah harus mencapai 100 persen di akhir Juli 2020. “Akhir Juli ini targetnya 100 persen, saya minta para Kadis pangan segera melaksanakan kegiatan. Kalau ada hambatan, harus segera disampaikan apa masalahnya sehingga kita bisa segera mengambil langkah penyelesaian,” tegas Agung.