REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup Modalku telah menyalurkan pinjaman usaha sebesar Rp 15,4 triliun sampai semester I 2020 kepada UMKM di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
CoFounder & CEO Modalku, Reynold Wijaya menyampaikan, jumlah penyaluran pinjaman ini masih cukup stabil jika dibandingkan dengan jumlah penyaluran di semester I tahun lalu. "Modalku juga telah menyalurkan pinjaman kepada lebih dari 2,4 juta transaksi pinjaman dan mengalami pertumbuhan lebih dari 60 persen sejak awal tahun 2020," ujar Reynold dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (14/7).
Reynold mengatakan, pada kuartal II 2020 dampak dari pandemi virus Covid-19 masih sangat dirasakan oleh UMKM. Sampai saat ini, fokus utama Modalku adalah mendukung UMKM yang bisnisnya terkena dampak pandemi tersebut.
"Jumlah penyaluran pada semester I sebesar Rp 4,1 triliun dan transaksi pinjaman yang terus meningkat menunjukkan komitmen kami untuk tetap berkontribusi terhadap perkembangan UMKM," kata Reynold.
Pelaku UMKM yang menjadi peminjam di Modalku didominasi oleh sektor perdagangan, baik itu besar maupun eceran. Dengan adanya pandemi ini, langkah restrukturisasi juga perlu dilakukan sebagai bentuk solusi bagi peminjam di Modalku yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya.
Sampai saat ini, lebih dari 100 ribu pemberi pinjaman telah berkontribusi menyalurkan dananya kepada UMKM melalui Modalku. Selama masa pandemi, perusahaan juga terus melakukan edukasi terhadap publik mengenai pentingnya memiliki alternatif investasi, salah satunya melalui Modalku.
Selain itu, para pemberi pinjaman bisa turut berkontribusi untuk mendukung bisnis UMKM Indonesia di tengah pandemi ini agar terus beroperasi. Menyambut fase normal baru, beberapa bisnis sudah mulai kembali beroperasi, sehingga harapannya omset bisnis juga berangsur membaik.