REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa dirinya tidak akan melakukan negosiasi perdagangan fase 2 dengan China. Karena, hubungan antara kedua negara semakin memburuk akibat pandemi virus korona dan persoalan lainnya.
Trump yang berada di Air Force One, ditanya oleh wartawan tentang kemungkinan kesepakatan perdagangan tahap kedua setelah implementasi tahap pertama pada tahun ini. Trump mengatakan, bahwa AS tidak akan membuka kesepakatan fase kedua dengan China.
"Saya tidak memikirkannya sekarang. Hubungan dengan China telah rusak parah. Mereka bisa menghentikan wabah, namun mereka tidak menghentikannya," kata Trump.
AS dan China menandatangani perjanjian perdagangan fase pertama pada pertengahan Januari. Hal ini menandai tonggak utama perang dagang kedua negara selama lebih dari dua tahun.
Setelah pandemi virus korona, hubungan antara China dan AS semakin memburuk. Trump menuding China telah membiarkan penyebaran virus semakin meluas ke seluruh dunia. Diketahui, virus korona pertama kali muncul di Wuhan, China pada Desember 2019 dan telah menyebar ke lebih dari 188 negara dan wilayah.
Amerika Serikat adalah negara yang paling parah terkena dampak pandemi, dan menjadi negara teratas dengan jumlah kasus terbanyak. Negara tersebut mencatat kasus infeksi virus korona sebanyak lebih dari 3,1 juta dan lebih dari 133.500 kematian.
Menurut data John Hopkins University, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh di AS mencapai lebih dari 969.100.