REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mendesak para penentu kebijakan agar menggunakan respons terhadap pandemi virus corona untuk menangani perubahan iklim.
"Melihat ke depan, kebijakan-kebijakan harus meletakkan fondasi bagi pemulihan tangguh dan rendah karbon, yang dapat menciptakan jutaan pekerjaan dan menangani krisis iklim pada saat yang sama," katanya dalam konferensi Organisasi Buruh Internasional, Rabu (8/7).
"Kami khususnya prihatin krisis akan membahayakan perkembangan pembangunan yang penting dalam tahun-tahun terakhir," ucap dia.
Bulan lalu, IMF memperkirakan resesi global yang lebih dalam daripada yang diperkirakan sebelumnya. Kini IMF mengantisipasi kontraksi PDB global sebesar 4,9 persen tahun ini dan total kehilangan keluaran sebesar 12 triliun dolar ( setara Rp 180 kuadriliun) hingga akhir tahun 2021.