Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Skandal emas palsu terjadi di China. Salah satu produsen perhiasan emas terbesar di China, Kingold Jewelry Inc., telah menggunakan emas palsu untuk mengamankan pinjaman yang diperoleh dari 14 lembaga keuangan China.Â
Dilansir dari Bitcoin.com di Jakarta, Kamis (2/7/2020) pinjaman tersebut untuk 20 miliar yuan (USD2,8 miliar) yang diperoleh selama lima tahun terakhir. Perusahaan perhiasan yang berpusat di Wuhan ini dapat mewariskan emas palsu sebagai emas murni, menggunakannya sebagai jaminan untuk pinjaman dan polis asuransi untuk menutupi kerugian.
Baca Juga: Bisnis Emas Masih Jadi Andalan, Keuntungan Antam Redup di Q1 2020
Berdasarkan skandal tersebut, ditengarai setara dengan 22% produksi emas tahunan dan 4,2% dari cadangan emas China pada 2019 lalu.
Dikutip dari website resmi Kingold Jewelry, perusahaan ini didirikan pada tahun 2002 yang mengaku sebagai produsen terkemuka perhiasan 24 karat di China. Bahkan saat ini, perusahaan telah menjadi pemasok grosir besar, serta memiliki puluhan pengecer nasional.
Perusahaan emas Kingold ini menuliskan pertumbuhan penjualan yang pesat dalam 10 tahun terakhir. Pada 2006 penjualan perusahaan sebesar USD29 juta, sementara pada 2016 perusahaan mengantongi penjualan hingga USD1,4 miliar.
Kingold yang didirikan oleh Jia Zhihong yang tak hanya menjual perhiasaan, tetapi juga menjual produk emas untuk investasi melalui bank di China.
Ketua dan pemegang saham pengendali Kingold, Jia yang berusia 59 tahun bertugas di militer di Wuhan dan Guangzhou. Dia sebelumnya mengelola tambang emas yang dimiliki oleh Tentara Pembebasan Rakyat.
Tak hanya itu, saham Kingold juga tercatat di indeks Nasdaq, bursa saham di New York sejak 2010. Pabrik emas yang berafiliasi dengan People's Bank of China ini memisahkan diri dari bank sentral selama restrukturisasi.
Menurut New York Times, saham Kingold telah merosot 40,2% menjadi US$ 0,67 akibat skandal emas palsu ini. Itu merupakan level terendah sejak listing 2010.
Emas palsu pertama kali ditemukan pada Februari saat Dongguan Trust Co. Ltd. mencoba melikuidasi agunan Kingold untuk menutupi utang yang gagal bayar. Namun, batangan emas tersebut ternyata hanya tembaga berlapis emas. Menurut laporan, Kingold gagal membayar investor dalam beberapa produk kepercayaannya pada akhir 2019 lalu.
Otoritas China hingga kini sedang menyelidiki bagaimana kasus ini terjadi. Sementara pendirinya, Jia dengan tegas menyangkal ada sesuatu yang salah dengan jaminan yang dibuat oleh perusahaannya.
Akibatnya, Shanghai Gold Exchange, sebuah organisasi pengaturan mandiri industri emas, mendiskualifikasi Kingold sebagai anggota pada 24 Juni lalu.