REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menyatakan penyaluran kredit dari penempatan uang negara sebesar Rp 30 triliun akan difokuskan ke segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Nantinya keempat anggota Himbara akan me-leverage dana pemerintah melalui penyaluran kredit sebanyak tiga kali atau setara Rp 90 triliun.
Ketua Himbara Sunarso mengatakan penyaluran kredit dari penempatan uang negara akan menyasar sektor yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pangan dan pendukungnya termasuk distribusi.
“Segmen penyaluran kredit yang disesuaikan tapi akan diprioritaskan ke UMKM. Ada juga sektor pariwisata dan transportasi, seiring pembukaan PSBB,” ujarnya saat konferensi pers di Menara Radius Bank Indonesia, Rabu (1/7).
Menurut Sunarso pihaknya juga akan berbagi tugas ke sektor lainnya seperti pertanian, perumahan, konstruksi dan lainnya sebagainya. Langkah ini seiring dengan pembukaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Kami bagi-bagi tugas (anggota Himbara),” ucapnya.
Ke depan, pihaknya masih optimis penyaluran kredit perbankan secara industri masih tumbuh positif hingga akhir tahun ini.
“Pesan yang ini kita sampaikan bahwa kita (Himbara) optimis selama full year kira-kira industri perbankan prospek untuk menumbuhkan kredit. Kalau tahun lalu industri perbankan bisa tumbuh kredit 6 persen dan tahun ini pun kredit masih positif,” ucapnya.
Keempat bank plat merah yang terdiri dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk , PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk juga masih tetap kompak untuk dapat menggenjot ekspansi kreditnya sesuai dengan keahlian masing masing.