Jumat 26 Jun 2020 14:46 WIB

Dampak Pandemi, Produksi Batu Bara RI Terancam Meleset

Pertambanga batu bara menjadi salah satu lumbung penerimaan negara di sektor energi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
  Aktivitas tambang Batu bara PT Bukit Asam (PTBA) Tbk di lokasi Unit Pertambangan Tanjung Enim, Sumatera Selatan (Sumsel). ilustrasi  (Republika/Maspril Aries(
Aktivitas tambang Batu bara PT Bukit Asam (PTBA) Tbk di lokasi Unit Pertambangan Tanjung Enim, Sumatera Selatan (Sumsel). ilustrasi (Republika/Maspril Aries(

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memproyeksi produksi batu bara pada tahun ini tidak akan mencapai target yang sudah ditetapkan sebesar 550 juta ton. Menteri ESDM, Arifin Tasrif dampak pandemi menjadi salah satu penyebab.

Arifin menjelaskan, permintaan batu bara baik nasional maupun dunia menurun seiring dengan adanya pandemi Covid-19. “Batu bara tahun ini ditargetkan 550 juta ton, tapi dengan kondisi yang ada saat ini otomatis akan terjadi penurunan produksi karena tekanan demand,” kata Arifin, Jumat (26/6).

Baca Juga

Selain menurunnya permintaan batu bara yang diakibatkan oleh anjloknya konsumsi energi termasuk konsumsi listrik negara tujuan ekspor batu bara Indonesia sudah mulai menutup pintu-pintu impor batu bara mereka.

“Beberapa negara besar China  dan India sudah mulai lakukan pembatasan impor dengan mengolah mencari sumber-sumber di dalam negeri,” ujar Arifin.

Menurut Arifin, kondisi tersebut sangat berbahaya bagi kelangsungan produksi apalagi selama ini batu bara selalu jadi penopang utama Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Sektor batu bara menjadi salah satu lumbung penerimaan negara di sektor energi. Pada 2019, minerba menyumbang PNBP sebesar Rp 44,8 triliun di atas target yang ditetapkan sebesar Rp 43,3 triliun.

Batu bara mendominasi setoran PNBP sektor minerba. Untuk itu pemerintah akan mendorong agar hilirisasi batu bara benar-benar dijalankan.

“Maka langkah yang kita lakukan hilirisasi harus didiorong secara cepat dan pemanfaatan batu bara untuk dukung kebutuhan listrik di dalam negeri,” kata Arifin.

Saat ini, Indonesia juga sedang melakukan penjajakan untuk melakukan ekspor ke beberapa negara berkembang lainnya. Beberapa negara menjadi incaran sebagai tujuan ekspor seperti Vietnam, Bangladesh, dan Pakistan.

Pada akhir semester I produksi batu bara normal, realisasi produksi batu bara 2020 hingga Mei mencapai 228 juta ton atau 42 persen  dari target.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement