Senin 15 Jun 2020 19:15 WIB

Tips Merencanakan Keuangan Menuju New Normal

Tabungan dan investasi merupakan senjata utama dalam menghadapi new normal.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Perencana keuangan ZAP Finance, Prita Ghozie. Di tengah ketidakpastian ekonomi akibat dampak dari Covid-19, Prita menyarankan masyarakat harus lebih berhati-hati dalam menggunakan dana untuk pengeluaran.
Foto: Desy Susilawati/Repubika
Perencana keuangan ZAP Finance, Prita Ghozie. Di tengah ketidakpastian ekonomi akibat dampak dari Covid-19, Prita menyarankan masyarakat harus lebih berhati-hati dalam menggunakan dana untuk pengeluaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyusun rencana keuangan penting dilakukan dalam menghadapi era new normal. Di tengah ketidakpastian ekonomi akibat dampak dari Covid-19, masyarakat harus lebih berhati-hati dalam menggunakan dana untuk pengeluaran.

Hal itu disampaikan perencana keuangan dari ZAP Finance, Prita Ghozie, dalam bincang-bincang virtual seputar Surat Berharga Negara (SBN) ritel pada Senin (15/6). Dalam merencanakan keuangan menuju new normal, Prita mengatakan, masyarakat perlu mengevaluasi kembali sumber-sumber pemasukannya.

Baca Juga

"Hal tersebut akan membantu kita mengetahui seperti apa anggaran yang akan dikeluarkan," kata Prita.

Setelah memastikan sumer pemasukan, Prita menyarankan untuk membuat anggaran yang baru dengan tiga alokasi utama yaitu untuk biaya kehidupan sehari-hari (living), tabungan dana darurat dan investasi (investing) serta biaya untuk hiburan (playing).

Menurut Prita, dari semua alokasi anggaran yang ada, tabungan dan investasi merupakan senjata utama dalam menghadapi new normal. Dana tabungan bisa digunakan memenuhi kebutuhan yang telah direncanakan dalam waktu dua hingga tiga tahun ke depan. 

Sedangkan investasi diperlukan untuk memenuhi kebutunan di masa depan. "Kita sadar hidup terus berjalan. Sehingga harus ada persiapan di masa depan," ucap Prita.

Untuk keperluan tabungan dan investasi ini, Prita menyarankan sebaiknya masyarakat memilih instrumen yang aman seperti Surat Berharga Negara (SBN) ritel. Selain memberikan imbal hasil yang menarik, SBN dijamin oleh pemerintah sehingga tidak ada risiko gagal bayar. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement