Jumat 12 Jun 2020 15:21 WIB

Kembali Dibuka, Mau ke Ragunan Harus Daftar Online

Anak-anak dan lansia belum dibolehkan berkunjung ke Ragunan.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas memberikan makan kepada jerapah saat simulasi persiapan pembukaan kembali Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta, Kamis (11/6). Ragunan akan dibuka kembali untuk umum pada Sabtu (20/6), dengan jumlah pengunjung maksimal sebanyak 1.000 orang.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas memberikan makan kepada jerapah saat simulasi persiapan pembukaan kembali Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta, Kamis (11/6). Ragunan akan dibuka kembali untuk umum pada Sabtu (20/6), dengan jumlah pengunjung maksimal sebanyak 1.000 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan kembali membuka Taman Margasatwa Ragunan (TMR) kembali pada 20 Juni mendatang. Pembukaan kembali TMS Ragunan ini setelah sempat kawasan wisata kebun binatang ini ditutup selama hampir empat bulan selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan, Pemprov DKI berencana membuka kembali beberapa kawasan wisata selama masa PSBB transisi. Rencananya pembukaan Taman Marga Satwa Ragunan (TMR) akan dimulai pada 20 Juni 2020.

Baca Juga

"Pembukaan dengan menggunakan pendaftaran online untuk masuk lokasi," kata Suzi dalam keterangan persnya, Jumat (12/6).

Ia mengungkapkan ,saat pembukaan pintu loket yang dibuka adalah Pintu Utara di Jl Harsono RM dan Pintu Barat di Jl Kavling Polri Cilandak KKO. Namun, ada pembatasan jumlah pengunjung. Pengunjung yang diperbolehkan masuk hanya sebanyak 1.000 orang.

"Pengunjung anak-anak usia nol tahun hingga sembilan tahun dan lansia berusia di atas 60 tahun tidak diperkenan berkunjung ke Taman Marga Satwa Ragunan," kata Suzi.

Jadwal operasional Ragunan juga dibatasi dari pukul 08.00-13.00 WIB. Namun, Pusat Primata Schmutzer (PPS), Taman Satwa Anak, Kuda Tunggang, Kuda Bendi, Kereta Keliling, Penyewaaan Sepeda, dan Permainan Anak masih ditutup sementara.

"Selain untuk menekan risiko penyebaran Covid-19, pembatasan dilakukan juga untuk mengurangi stres pada hewan setelah lama tidak dilihat oleh masyarakat umum," kata Suzi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement