REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Astra Agro Lestari Tbk membukukan kinerja positif di awal 2020. Pada kuartal pertama tahun ini, laba bersih perseroan meningkat sebesar 892 persen menjadi Rp 361,06 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Dengan kenaikan itu, laba per saham juga meningkat 891,72 persen dari Rp 19,44 pada kuartal I tahun 2019 menjadi Rp 192,79 pada kuartal I 2020," kata Presiden Direktur Astra Agro, Santosa, melalui keterangan tertulis, Rabu (10/6).
Kenaikan laba bersih perusahaan pada kuartal I 2020 ini didorong oleh peningkatan rata-rata harga jual minyak sawit sebesar 45 persen. Pada periode yang sama, pendapatan bersih Astra Agro naik 13,3 persen dari Rp 4,23 triliun menjadi Rp 4,80 triliun.
Dari aspek operasional, pada kuartal I tahun 2020, produksi tandan buah segar (TBS) Astra Agro turun 8,5 persen dari 1,21 juta ton menjadi 1,1 juta ton. Produksi minyak sawit mentah (CPO) turun 14,6 persen dari 415 ribu ton menjadi 354 ribu ton. Sementara produksi olein meningkat 20,9 persen dari 83,6 ribu ton menjadi 101,1 ribu ton.
Untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan sepanjang 2020, Astra Agro menerapkan rencana strategis antara lain melanjutkan program intensifikasi, mekanisasi, dan automasi melalui penerapan inovasi teknologi.
Selain itu, Astra Agro juga melakukan penelitian untuk mengembangkan benih unggul dan aplikasi terapannya, serta melanjutkan operasi industri hilir juga menggulirkan program peremajaan tanaman (replanting).
Dalam meningkatkan volume penjualan, Astra Agro terus melakukan pengembangan kerja sama dengan kebun masyarakat sekitar. Perusahaan berkomitmen untuk melaksanakan tata kelola bisnis yang berkelanjutan dengan menjalankan empat pilar Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yakni pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lingkungan.
Meski demikian, Santosa mengakui kinerja perusahaan pada tahun 2019 cukup menantang. Salah satunya disebabkan faktor turunnya harga CPO. Selain itu, produktivitas kelapa sawit juga menurun akibat dampak musim kemarau panjang 2018 serta El Nino ringan di wilayah Indonesia pada 2019.