Warta Ekonomi.co.id, Bogor
HSBC Holdings Plc khawatir soal pembalasan pemerintah China terhadap bisnisnya di negara itu, ini berkaitan dengan perseteruan antara Inggris-Amerika Serikat-Huawei.
Ketua HSBC Holdings Plc, Mark Tucker memperingatkan Inggris perihal rencana memboikot peralatan jaringan 5G rakitan Huawei.
"Tucker mengajukan klaim kepada penasihat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson," begitu menurut laporan Telegraph, dilansir dari Reuters, Selasa (9/6/2020).
Baca Juga: Mimpi Huawei untuk Jadi Ponsel Terbesar di Dunia Harus Kandas Dijegal Trump
Baca Juga: Tanggapi Inggris yang Masih Kaji Keputusan Soal Huawei, Dubes China: Kami Uji Kesetiaan Inggris
Inggris sendiri mengategorikan Huawei sebagai vendor telekomunikasi berisiko tinggi pada Januari 2020 sehingga membatasi keterlibatannya di pengembangan 5G.
Huawei hanya boleh memiliki peran sekitar 35% di pengembangan peralatan telekomunikasi di luar inti jaringan.
Lebih lanjut, pemerintah Inggris berniat menghapus peran Huawei sepenuhnya pada 2023, menurut para pejabat setempat.
Menanggapi wacana tersebut, Duta Besar China untuk Inggris mengatakan pihaknya sedang menguji kesetiaan negara itu sebagai salah satu kliennya.