REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk menyampaikan rancangan akuisisi PT Bank Rabobank International Indonesia, sepenuhnya menggunakan modal internal yang berasal dari laba ditahan.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa (9/6), BCA menyatakan dan menjamin pendanaan tersebut tidak berasal dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun dari suatu bank atau pihak lain di Indonesia. Tidak juga berasal dari dan untuk tujuan pencucian uang atau berasal dari tindak pidana perbankan atau tindak pidana lainnya.
Keterbukaan informasi tersebut menyebutkan, sebelum akusisi para pemegang saham Bank Rabobank Indonesia adalah Cooperatieve Rabobank UA, PT Mitra Usaha Kencana Sejati, PT Aditirta Suryasentosa, PT Antarindo Optima, PT Antariksabuana Citanagara, dan Jimmy Lityo. Adapun, setelah akusisi pemegang sahamnya akan menjadi BCA dan BCA Finance.
BCA menyebut status direksi, dewan komisaris, dan karyawan Bank Rabobank Indonesia akan tetap dihargai. "BCA akan memenuhi hak-hak anggota direksi, dewan komisaris, dan karyawan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan perjanjian yang berlaku," demikian disampaikan manajemen BCA.
BCA memperkiraan, persetujuan akuisisi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Divisi Perbankan selesai pada 27 Agustus 2020. Dengan demikian penandatanganan Akta Akuisisi Rabobank 10 September 2020 atau setelah diperolehnya persetujuan OJK.
Ikuti Whatsapp Channel Republika