REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) selaku operator Wilayah Kerja (WK) Mahakam dengan dukungan SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) selaku induk usaha, memulai pengeboran atau tajak sumur eksplorasi PS-1X di Struktur South Peciko di selatan Lapangan Peciko yang berada di lepas pantai Kalimantan Timur. Kegiatan ini dijalankan dengan memperhatikan aspek keselamatan kerja dan tetap menerapkan protokol Covid-19 secara ketat.
Dalam keterangan yang diterima Senin (25/5), General Manager PHM John Anis mengatakan, tajak sumur ini merupakan satu dari dua sumur eksplorasi di WK Mahakam yang sudah merupakan komitmen pasti PHM untuk dibor. Sumur eksplorasi lainnya akan dibor menembus struktur dalam dari Lapangan Tunu. Upaya ini ditempuh untuk mendapatkan cadangan baru sehingga dapat mempertahankan operasi dan produksi di WK Mahakam secara berkelanjutan.
“Pengeboran ini merupakan upaya kami untuk mengekplorasi daerah-daerah di sekitar lapangan produksi secara lateral maupun vertikal, serta keinginan kami untuk bisa melakukan development dengan cepat setelah discovery,” kata John Anis.
Proyek ini dipersiapkan sejak 2018, dimulai dengan berbagai studi bawah permukaan (subsurface) dan development, persetujuan perizinan dari para pemangku kepentingan, dua kali drill on paper pada awal 2020, dan survei geoteknikal dilaksanakan pada 4 hingga 11 April 2020. Pengeboran ini dilakukan menggunakan jack up rig Hakuryu 14, satu dari dua jack up rig yang dioperasikan PHM.
Target kedalaman mencapai 1.600 meter hingga 2.700 meter dari permukaan air laut. Proyek yang berdurasi antara 70 sampai 90 hari ini diharapkan berhasil menemukan cadangan baru yang ekonomis untuk diproduksi dan menjadi batu lompatan untuk berbagai proyek eksplorasi lain di masa depan.