Sabtu 16 May 2020 13:02 WIB

Semen Indonesia Kantongi Laba Bersih Rp 446 Miliar

Perolehan laba bersih Semen Indonesia meningkat 66,52 persen dibanding tahun lalu.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Foto: Semen Indonesia
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 446 miliar pada kuartal satu 2020. Angka ini naik 66,52 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 268 miliar.

Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso mengatakan peningkatan kinerja perseroan pmerupakan hasil dari berbagai langkah sinergi dan efisiensi yang terus dilakukan sejak 2018 lalu.

Baca Juga

“Kami akan terus menjaga kinerja profitabilitas melalui berbagai inisiatif cost transformation, serta pengembangan bisnis bahan bangunan yang bernilai tambah,” ujarnya dalam keterangan tulis di Jakarta, Sabtu (16/5).

Perseroan juga mencatatkan pendapatan sebesar Rp 8,58 triliun atau naik 5,57 persen dibandingkan pada kuartal satu 2019 sebesar Rp 8,13 triliun. Kemudian beban pokok pendapatan sebesar Rp 5,88 triliun atau turun 0,64 persen dibandingkan periode yang sama 2019 sebesar Rp 5,91 triliun

Menurut Data Asosiasi Semen Indonesia konsumsi semen nasional pada triwulan satu 2020 sebesar 14,90 juta ton atau mengalami penurunan 4,91 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meskipun tidak ada sektor usaha yang terbebas dari dampak pandemi ini, perseroan mampu menjaga kinerja penjualan secara optimal.

Pada kuartal satu 2020, penjualan Semen Indonesia di pasar nasional mencapai 7,87 juta ton atau meningkat  4,71 persen dibandingkan kuartal satu 2019. Perseroan juga terus menggenjot penjualan di kawasan regional dengan mencatatkan total ekspor dari Indonesia mencapai 1,02 juta ton pada kuartal satu 2020 atau tumbuh 23,2 persen dibandingkan periode yang sama 2019.

Secara konsolidasi, penjualan domestik dan ekspor Semen Indonesia termasuk TLCC Vietnam pada periode Januari hingga Maret 2020 mencapai 9,37 juta ton atau naik sebesar 7,04 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 8,75 juta ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement