Jumat 08 May 2020 02:40 WIB

Investasi Energi Bersih Bisa Dongkrak Pemulihan Ekonomi

Paket pemulihan yang lebih hijau dinilai memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Warga membersihkan panel surya di Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin ( E Mas Bayu), Kampug Laut, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (24/10).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Warga membersihkan panel surya di Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin ( E Mas Bayu), Kampug Laut, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Senior Institut Grantham untuk Perubahan Iklim dan Lingkungan Imperial College London, Ajay Gambhir mengatakan beberapa perubahan yang dipaksakan oleh pandemi Covid-19, termasuk lebih sering bekerja dari rumah dan berkurangnya aktivitas di luar rumah, telah secara tidak sengaja menggambarkan secara sekilas seperti apa masa depan dengan jalan-jalan yang lebih tenang, lebih bersih, dan tidak terlalu stres.

“Mendukung perubahan ini dengan mempercepat investasi untuk koneksi di rumah, peralihan ke kendaraan listrik, desain rumah rendah karbon, dan berbagai inisiatif hemat energi jelas lebih masuk akal secara ekonomi dan lingkungan,” kata Ajay, Kamis (7/5).

Baca Juga

Direktur Cambridge Zero Universitas Cambridge, Emily Shuckburgh menambahkan upaya untuk memformulasikan rencana pemulihan nasional dan global dari pandemi Covid-19 dengan cara yang lebih responsif terhadap perubahan iklim maupun ancaman lingkungan lainnya sangatlah masuk akal.

Menurut Emily, analisis menunjukkan bahwa paket pemulihan yang lebih hijau memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar. Berinvestasi dengan tepat dalam penelitian, inovasi, infrastruktur dan pelatihan keterampilan, serta mencocokkannya dengan struktur kelembagaan yang kuat akan membantu menciptakan dunia yang lebih adil, lebih tangguh, lebih berkelanjutan, dan lebih bermanfaat untuk semua orang.

“Seperti biasa, kebaikan dapat diekstraksi bahkan dari saat yang paling gelap, tetapi itu membutuhkan pemikiran yang jelas, imajinasi, dan kepemimpinan yang berani,” tandas Emily.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement