REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemerintah segera menyiapkan langkan intervensi sektor perberasan dalam menghadapi musim kemarau pada semester kedua tahun ini. Salah satunya melalui perluasan lahan untuk penanaman padi pada musim tanam kedua 2020.
"Selasa (5/5) ada rapat koordinasi dengan Kemenko Perekonomian berkaitan dengan persiapan dalam intervensi perkiraan musim kekeringan," kata Syahrul dalam Rapat Kerja Virtual bersama Komisi IV DPR, Senin (4/5).
Syahrul menuturkan, Kementan setidaknya akan menyiapkan area pertanaman tambahan sebanyak 600 ribu hektare. Tambahan itu, kata dia, di luar dari luas lahan baku sawah sebanyak 7,46 juta hektare yang telah terverifikasi oleh lintas kementerian lembaga.
"Saya usulkan 600 ribu tambahan dari existing dan karena musim tanam harus dipercepat untuk memanfaatkan sisa air," kata dia.
Ia pun menuturkan, antisipasi dini perlu disiapkan seiring dengan telah dikeluarkannya peringatan oleh Badan Pangan Dunia (FAO) terkait musim kering tahun ini. Kementan, kata Syahrul, akan berupaya untuk mengamankan kegiatan produksi beras, meskipun anggaran kementeriannya dipangkas Rp 7 triliun pada tahun ini.
Ia menegaskan, pada masa Covid-19, bukan hanya soal kesehatan yang perlu diperhatikan. Namun, ketahanan pangan dalam negeri mesti jadi prioritas karena akan lebih berperan dalam jangka panjang. "Kalau medical, 2-3 bulan sembuh, tapi ke depan urusan pangan 1-2 tahun ke depan bisa bersoal," ujarnya.