REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Valuasi perusahaan mobil listrik Tesla, menguap 14 miliar dolar AS atau Rp 205 triliun pada Jumat (1/5). Penyebabnya adalah cicitan sang bos Tesla, Elon Musk, yang mengatakan nilai saham Tesla terlalu tinggi.
Valuasi saham Musk di Tesla juga anjlok 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 44 triliun karena investor banyak yang keluar dari perusahaan.
"Harga saham Tesla terlalu tinggi," katanya di salah satu dari beberapa cicitan di Twitter, termasuk janji Musk untuk menjual harta miliknya, dilansir di BBC, Ahad (3/5).
Pada hari Jumat, Wall Street Journal melaporkan bahwa telah bertanya kepada miliarder tersebut apakah ia bercanda tentang cicitan harga saham dan apakah itu telah diperiksa. Musk menjawab, tidak.
Harga saham Tesla telah melonjak tahun ini, menempatkan nilai pembuat mobil listrik tersebut mendekati 100 miliar dolar AS, tanda yang akan memicu pembayaran bonus ratusan juta dolar kepada pengusaha.
Ini bukan pertama kalinya Tesla mengalami kerugian akibat cicitan bosnya. Pada tahun 2018, sebuah cicitan tentang masa depan Tesla di pasar saham New York menyebabkan regulator mendenda perusahaan sebesar 20 juta dolar AS. Saat itu Musk setuju agar pengacara melakukan skrining sebelum ia mengunggah apapun di Twitter.