Jumat 24 Apr 2020 05:29 WIB

Jakarta Propertindo Kantongi Laba Rp 119,2 Miliar

Jakarta Propertindo terus mendorong hunian berkonsep Transit Oriented Development.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Warga mengamati maket salah satu perumahan yang ditawarkan dalam salah satu pameran properti. ilustrasi
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warga mengamati maket salah satu perumahan yang ditawarkan dalam salah satu pameran properti. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Urban Jakarta Propertindo Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 119,2 miliar sepanjang 2019. Angka ini tumbuh 158 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama Jakarta Propertindo Bambang Sumargono mengatakan perusahaan berupaya menyediakan produk-produk hunian berkonsep Transit Oriented Development (TOD) dan terintegrasi dengan transportasi masal.

Baca Juga

"Sepanjang 2019, kami mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 438,5 miliar atau meningkat 31,8 persen dari tahun sebelumnya," ujarnya dalam keterangan tulis di Jakarta, Kamis (23/4).

Bambang menjelaskan pendapatan dikontribusikan dari pengakuan penjualan apartemen senilai Rp 381,5 miliar atau naik 24 persen dari tahun sebelumnya, yang menyumbang sekitar 87 persen total pendapatan perusahaan. Pendapatan ini dikontribusikan oleh penjualan unit apartemen Proyek Gateway Park (Jaticempaka, Bekasi Barat), Urban Signature (Ciracas, Jakarta Timur), dan Urban Sky (Cikunir, Bekasi Barat).

Seiring kenaikan pendapatan tersebut, beban pokok pendapatan perusahaan juga naik menjadi Rp 293,6 miliar. Namun demikian, URBN membukukan laba bruto sebesar Rp 145 miliar atau naik 21,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari sisi lain, nilai aset per 31 Desember 2019 naik sebesar 44 persen menjadi Rp 2,3 triliun, jumlah kewajiban naik menjadi Rp 1,1 triliun serta ekuitas menjadi Rp 1,3 triliun meningkat 17 persen dibandingkan posisi per 31 Desember 2018.

Dalam RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan pada 23 April 2020 juga  pergantian pengurus perusahaan. Bambang Sumargono ditunjuk menjadi Direktur Utama, serta Firdaus Fahmi dan Jason Chen selaku Direktur. Formasi Dewan Komisaris yaitu Yongky Wijaya dan Rudy Gomedi, masing-masing sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen.

Ke depan perusahaan optimis pertumbuhan bisnis pada tahun ini setelah pada 2019 berhasil membukukan peningkatan kinerja yang signifikan. Meskipun situasi ekonomi khususnya industri properti masih dalam kondisi stagnan ditambah lagi dengan isu Covid-19.

"Kami tetap optimis bahwa perusahaa  akan dapat membukukan kinerja yang baik pada tahun ini. Sinyal perbaikan itu muncul dari turunnya suku bunga serta proyek infrastrukutr khususnya LRT yang tetap berjalan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement