REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, sebelum wabah Covid-19 merebak di Indonesia, sektor manufaktur merupakan industri yang memberikan pengaruh besar terhadap perekonomian nasional. Kontribusi sektor tersebut terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia sekitar 18 persen.
"Hanya saja dalam kondisi saat ini, kata Agus, sektor manufaktur menjadi salah satu sektor yang cukup terdampak," ujar Agus, Selasa (14/4).
Terdapat tiga kategori industri yang terdampak wabah Covid-19 yakni yang terdampak berat atau mengalami hard hit, dampak menengah, dan dampak ringan. Melihat kondisi yang beragam, Agus melanjutkan, pemerintah pusat dan daerah perlu memberikan perhatian dan kebijakan berbeda bagi setiap industri terdampak.
Misalnya, kategori industri yang saat ini memiliki permintaan tinggi seperti industri alat kesehatan dan farmasi, perlu dikawal agar mampu memenuhi kebutuhan pasar baik di dalam maupun luar negeri. "Bagi sektor industri yang terdampak cukup berat, tentu ada kebijakan khusus yang harus kita rumuskan. Dengan begitu dapat membantu mereka," kata Agus.
Walau sektor industri sedang menghadapi masa sulit, kondisi sekarang merupakan momentum tepat bagi sektor industri untuk bersama-sama bangkit. Merujuk paparan IMF, Indonesia merupakan salah satu negara yang perekonomiannya diprediksi mampu tumbuh positif pascawabah Covid-19.
"Kebangkitan sektor industri nasional dapat tercapai. Apabila perumusan kebijakan dilakukan secara tepat dan terukur saat wabah ini terjadi," ungkap Agus.