REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah Covid-19 atau virus corona yang berdampak terhadap Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menggulirkan program membeli produk sembako dari koperasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungannya. Gerakan ini demi mendukung pemberdayaan koperasi di tengah pandemi.
Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit mengatakan, saat ini banyak koperasi beroperasi. Salah satunya yang bergerak di bidang komoditas beras, mereka mengalami kelebihan pasokan.
Maka menurutnya, perlu adanya aksi afirmasi dari Kemenkop dan UKM sebagai pembina dalam memperluas pemasaran produk koperasi. “Kami ingin mendorong ASN di Kementerian Koperasi dan UKM sebagai perintis dalam menyerap produk-produk yang dihasilkan oleh koperasi sekaligus membantu koperasi dalam memasarkan produk-produk yang dihasilkan,” kata Victoria melalui siaran pers pada Jumat (10/4).
Diharapkan melalui program ini, semua ASN dari Kementerian atau Lembaga lainnya bahkan pegawai BUMN dapat berpartisipasi dalam penyerapan berbagai produk KUMKM. Dengan begitu menjadikan ASN sebagai brand ambassador dari produk KUMKM.
Program ini sekaligus menyiasati pelaksanaan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang diterapkan di Provinsi DKI Jakarta mulai Jumat ini. Kemenkop dan UKM melakukan berbagai langkah strategis supaya tetap menjaga distribusi sembako sekaligus memberdayakan transportasi online seperti ojek online.
Sebagai pilot project, pada tahap pertama difokuskan pada komoditas beras dan akan dilaksanakan mulai hari ini. Dropping point ditetapkan di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM dan daerah Lenteng Agung.
Pegawai atau ASN dapat mengambil barang yang dibeli di dropping point yang telah ditentukan. Bisa pula dikirim ke rumah masing-masing dengan memanfaatkan jasa ojek online.
Pada masing-masing dropping point akan ada petugas penanggung jawab yang bertugas mengakomodasi pemesanan dan penerimaan pembayaran dari pegawai atau konsumen di klusternya masing-masing. Lalu mengakomodasi pengiriman barang menggunakan ojek online ke rumah masing-masing pegawai.
“Pada gelombang I yang dibuka pada pada Selasa, 7 April 2020 dan ditutup Rabu, 8 April 2020 telah berhasil melakukan pemesanan beras premium sebanyak 2,9 ton. Pemesannya tidak hanya berasal dari pegawai di ligkungan Kemenkop dan UKM namun juga Kementerian Desa dan PDT, Kemendagri, dan Bappenas,” jelas Victoria.
Beras premium tersebut diambil dari Koperasi Tani Mulus di Kabupaten Indramayu yang selama ini menjadi binaan Kementerian Koperasi dan UKM. Harganya Rp 11.000 per kilogram (kg), terdiri dari tiga jenis kemasan yaitu 5 kg, 10 kg, dan 20 kg.