REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, menyatakan telah menyiapkan langkah pengelolaan mitigasi krisis pariwisata yang disebabkan oleh wabah virus corona baru. Kendati demikian, ia menuturkan segala langkah Kemenparekraf akan seiring dengan arahan Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
"Kita sudah siapkan tiga tahap pengelolaan mitigasi krisis pariwisata sesuai standar World Tourist Organization (UNWTO)," kata Wishnutama dalam Rapat Kerha Virtual dengan Komisi X DPR, Senin (6/4).
Ia menuturkan, langkah tahap pertama yakni tanggap darurat. Terdapat empat langkah yang dilakukan, yakni membentuk crisis center Covid-19, menunda seluruh promosi dan kegiatan pariwisata, bauran kebijakan lintas kementerian dan lembaga untuk industri parekraf, serta dukungan khusus dari Kemenparekraf denagan berbagai program kemasyarakat.
Total anggaran yang disiapkan oleh Kemenparekraf pada tahap tanggap darurat yakni Rp 500 miliar. Anggaran itu diperoleh dari realokasi anggaran sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo.
Adapun tahap kedua yakni tahap pemulihan. Wishnutama menuturkan, pihaknya akan melakukan identifikasi dampak secara detail akibat wabah Covid-19. Selanjutnya diikuti dengan kegiatan publikasi dan promosi yang kembali diaktifkan sekaligus berbagai agenda pariwisata yang sempat tertunda.
Terakhir, Wishnutama menyebut bahwa pihaknya berjanji akan memberikan dukungan kebijakan kepada seluruh pelaku industri pariwisata yang terdampak. Hanya saja, ia belum memerinci dukungan seperti apa yang sudah direncanakan.
"Tahap pemulihan ini akan dilakukan setelah pandemi Covid-19 dinyatakan selesai oleh pemerintah pusat," kata Wishnutama.
Terakhir yakni tahap normalisasi. Terdapat tiga langkah umum yang sudah direncakan Kemenparekraf. Yakni melakukan promosi kembali baik di luar negeri maupun dalam negeri serta akan menyiapkan insentif untuk industri pariwisata sekaligus pelaku ekonomi kreatif.
Langkah selanjutnya, Wishnutama mengatakan bahwa pihaknya akan kembali menyusun agenda-agenda internasional dan nasional untuk menunjang kegiatan wisata. Terakhir, kembali membenahi destinasi khususnya dari sisi keamanan dan keselamatan, sumber daya manusia, serta daya tarik setiap destinasi.
"Tapi, sekali lagi tahap kedua dan ketiga akan kita lakukan nanti setelah wabah ini berakhir," ujarnya.