Sabtu 04 Apr 2020 10:17 WIB

Kapan Bisnis di AS akan Kembali?

PDB AS akan mengalami kontraksi tajam pada kuartal pertama tahun ini.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pengunjung menanti toko dibuka di sudut Kota New York, Jumat (3/4). Ekonom memperkirakan, jika puncak wabah sudah terlihat, bisnis di Amerika Serikat akan kembali terlihat.
Foto: AP Photo/Bebeto Matthews
Pengunjung menanti toko dibuka di sudut Kota New York, Jumat (3/4). Ekonom memperkirakan, jika puncak wabah sudah terlihat, bisnis di Amerika Serikat akan kembali terlihat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wabah virus corona di Amerika Serikat (AS) sudah berdampak hingga membuat 701 ribu orang kehilangan pekerjaan pada Maret 2020. Meskipun begitu, ekonom melihat akan ada waktu saat bisnis di AS mulai pulih kembali.

“Begitu puncak gunung dalam infeksi virus sudah terlihat, bisnis akan perlahan-lahan kembali,” kata profesor ekonomi bisnis Loyola Marymount University Sung Won Sohn dikutip dari Reuters, Sabtu (4/4).

Baca Juga

Meskipun begitu, jika merujuk kepada program bantuan ekonomi AS, Sung mengatakan pemulihan berbentuk V tidak akan mungkin terjadi. Rencana Marshall menurutnya akan diperlukan untuk memulihkan ekonomi AS.

Selain itu juga muncul persepsi bahwa paket fiskal baru-baru ini dan pelonggaran persyaratan pemerintah federal bagi pekerja untuk mencari tunjangan dapat mendorong sebagian untuk tidak bekerja. Dengan banyaknya orang kehilangan pekerjaan, para ekonom mengatakan tingkat pengangguran di AS dapat mencapai 10 persen pada April 2020.

Para ekonom menilai, kehilangan pekerjaan yang meningkat menyebabkan bencana bagi produk domestik bruto (PDB) AS. Ekonom memperkirakan PDB AS akan mengalami kontraksi tajam pada kuartal pertama tahun ini.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement