Ahad 29 Mar 2020 10:56 WIB

IPC Sterilisasi Pelabuhan Tanjung Priok

IPC juga mengurangi interaksi antarmanusia di pelabuhan.

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (27/2). Pelabuhan Tanjung Priok kembali disterilisasi untuk mencegah penyebaran wabah Corona (Covid-19).
Foto: Republika/Prayogi
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (27/2). Pelabuhan Tanjung Priok kembali disterilisasi untuk mencegah penyebaran wabah Corona (Covid-19).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelabuhan Tanjung Priok kembali disterilisasi untuk mencegah penyebaran wabah Corona (Covid-19). IPC juga melakukan penyemprotan dengan disinfektan yang diprioritaskan di area dermaga.

"Ketika ada anjuran agar warga bekerja di rumah (work from home), aktivitas di Pelabuhan Tanjung Priok, terutama di dermaga tidak berhenti. Para petugas seperti petugas pandu, operator crane, petugas lapangan penumpukan peti kemas, termasuk supir truk kontainer terus bekerja di lapangan,” kata Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC, Arif Suhartono dalam keterangan resminya di Jakarta, Ahad (29/3).

Baca Juga

Penyemprotan disinfektan dilakukan oleh petugas PMI Jakarta Utara, di bawah koordinasi Kepala Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Kurniawan Tandi Rongre. Dalam kesempatan tersebut, General Manager IPC Cabang Pelabuhan Tanjung Priok Suparjo menyerahkan donasi kepada PMI Jakarta Utara, untuk memperluas cakupan sterilisasi, termasuk di beberapa area pelabuhan yang berdekatan dengan aktivitas warga.

Arif Suhartono kembali menjelaskan, IPC telah berupaya meminimalisasi interaksi antarmanusia di area pelabuhan. Sejak dua pekan lalu, IPC telah menginstruksikan sebagian besar karyawan untuk bekerja dari rumah. Meski demikian, IPC memastikan bahwa layanan terhadap pengguna jasa tetap berjalan normal.

“Kami sudah menghimbau semua pengguna jasa memanfaatkan teknologi informasi di setiap pelayanan adminsitrasi. Sudah ada aplikasi ipc-e-services (eservice.indonesiaport.id) untuk permintaan pelayanan peti kemas, dan ada portal idpcs.id untuk permintaan pelayanan kapal, sehingga para agen pelayaran tak perlu harus datang ke kantor,” katanya.

Namun, lanjut Arif, operasional di dermaga dan terminal peti kemas tak terhindarkan. Para operator lapangan tetap bekerja guna menjamin kelancaran keluar-masuk barang di Pelabuhan, yang umumnya barang kebutuhan masyarakat.

“Oleh karena itu, sterilisasi di area dermaga menjadi sangat penting,” ujarnya.

Sementara itu Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko mengatakan, di situasi seperti ini, semua pemangku kepentingan di Pelabuhan Tanjung Priok harus terlibat dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona di Pelabuhan. “Ini adalah bentuk dukungan semua pihak dalam mencegah penyebaran virus Corona di pelabuhan, yang merupakan obyek vital negara,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement