Sabtu 13 Apr 2024 05:45 WIB

Kereta Api Jadi Transportasi Umum Terbanyak Angkut Penumpang H+2 Lebaran

Pengguna angkutan umum pada H2 Lebaran tercatat 769.593 orang baik di semua moda.

Pemudik saat akan menaiki kereta di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (6/4/2024). Pada H-4 Lebaran 2024, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta mencatat sebanyak 47.005 penumpang meninggalkan Jakarta pada arus mudik Lebaran 2024 melalui Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir dan Stasiun Jakarta Kota. Untuk diketahui, KAI Daop 1 Jakarta menyediakan sebanyak 1.688 perjalanan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) selama angkutan lebaran 2024 dari tanggal 31 Maret-21 April 2024 mendatang, dengan rata-rata 77 perjalanan KAJJ setiap harinya.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pemudik saat akan menaiki kereta di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (6/4/2024). Pada H-4 Lebaran 2024, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta mencatat sebanyak 47.005 penumpang meninggalkan Jakarta pada arus mudik Lebaran 2024 melalui Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir dan Stasiun Jakarta Kota. Untuk diketahui, KAI Daop 1 Jakarta menyediakan sebanyak 1.688 perjalanan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) selama angkutan lebaran 2024 dari tanggal 31 Maret-21 April 2024 mendatang, dengan rata-rata 77 perjalanan KAJJ setiap harinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut bahwa arus balik melalui moda transportasi kereta api merupakan pengguna angkutan umum terbanyak di H+2 Lebaran 2024 atau Kamis (11/4/2024).

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati di Jakarta, Jumat (12/4/2024) mengatakan secara keseluruhan jumlah pengguna angkutan umum berdasarkan data H2 Lebaran 2024, tercatat sebanyak 769.593 orang baik di darat, laut dan udara.

Baca Juga

“Dari 769.593 orang pengguna angkutan umum, terbanyak berada pada angkutan moda kereta api sebanyak 217.614 orang atau 28,28 persen dari total penumpang angkutan umum,” kata Adita.

Adita menyampaikan bawah data tersebut terpantau dari Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Kemenhub, Jakarta per Jumat.

Dia merinci jumlah penumpang angkutan umum per moda transportasi pada H2 Lebaran yakni angkutan jalan (bus) sebanyak 175.111 penumpang. Angka ini naik 17,65 persen dibanding tahun lalu di periode yang sama sebanyak 148.846 penumpang.

“Untuk angkutan bus di H2 Lebaran ini naik 70,51 persen dibanding pergerakan normal harian,” ucap Adita.

Selanjutnya angkutan penyeberangan sebanyak 144.030 penumpang. Angka ini menurun 26,21 persen dibanding tahun lalu di periode yang sama sebanyak 195.176 penumpang. Namun demikian, jumlah tersebut mengalami kenaikan 507,06 persen jika dibanding pergerakan normal harian.

Kemudian untuk angkutan udara sebanyak 184.395 penumpang. Angka ini menurun 5,84 persen dibanding tahun lalu di periode yang sama sebanyak 195.823 penumpang. Namun demikian, jumlah tersebut mengalami kenaikan 42,07 persen jika dibanding pergerakan normal harian.

Berikutnya angkutan laut sebanyak 48.443 penumpang. Angka ini menurun 14,37 persen dibanding tahun lalu di periode yang sama sebanyak 56.571 penumpang. Jumlah tersebut juga menurun 34,49 persen jika dibanding pergerakan normal harian pada tahun 2024.

“Serta angkutan kereta api sebanyak 217.614 penumpang. Angka ini naik 21,92 persen dibanding tahun lalu di periode yang sama sebanyak 178.488 penumpang, serta naik 84,34 persen dibanding pergerakan normal harian pada tahun 2024,” jelas Adita.

Sebelumnya Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyarankan kepada masyarakat yang tengah pulang ke kampung halaman agar kembali lebih awal sebelum puncak arus balik Lebaran 2024 terjadi pada Minggu-Senin.

"Kalau lusa atau Senin tidak janji, karena ini kemungkinan akan padat terutama di jalur darat. Maka saya anjurkan mudik balik itu harus besok (Sabtu 13/4), jangan Minggu atau Senin," ucap Budi Karya di Tangerang, Jumat (12/4/2024).

Ia mengatakan, prediksi puncak arus balik Lebaran 2024 diperkirakan bakal terjadi pada H+3 atau Minggu (14/04) dan H+4 atau Senin (15/04).

Kendati demikian, pihaknya pun meminta kepada para pemudik untuk kembali ke Jakarta lebih awal sebelum puncak arus balik Lebaran itu terjadi.

Sehingga, katanya, kemungkinan kejadian buruk atau kepadatan arus lalu lintas di jalan saat kembali nanti bisa terhindari.

"Secara detail bagaimana mengatasi arus balik itu kita sudah persiapkan, kalau untuk jalur udara atau laut praktis bisa dikendalikan," ujar Budi.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement