REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokocrypto secara resmi mengumumkan kehadiran Origin Token dari Origin Protocol. Koin dengan kode OGN ini resmi diperdagangkan pada Senin (16/3), dan langsung dapat diperjualbelikan oleh nasabah Tokocrypto. Co-Founder Origin, Matthew Liu menjelaskan, Origin Protocol bergerak di bidang teknologi blockchain yang berkantor pusat di Silicon Valley dan didirikan oleh pengusaha berpengalaman Matthew Liu dan Josh Fraser pada 2017.
Menurut dia, misi mereka adalah untuk menghadirkan perdagangan peer-to-peer dengan para pembeli dan penjual dapat bertransaksi secara langsung di pasar utama Origin tanpa perantara dan tanpa biaya transaksi. Saat ini, Aplikasi Marketplace Origin juga telah tersedia didalam wallet Blockchain milik Samsung.
Dia menyatakan, kehadiran inovasi ini di Tokocrypto merupakan bagian penting dari strategi ekspansi global. Selain itu, mencerminkan komitmen berkelanjutan untuk bekerja dengan mitra regional untuk mendorong adopsi perdagangan peer-to-peer yang lebih besar di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
“Indonesia adalah pasar besar yang memiliki komunitas blockchain yang kuat, dan masyarakat Indonesia juga memiliki minat yang kuat pada cryptocurrency. Dengan hadirnya OGN di Tokocrypto, pedagang Indonesia dan calon pemegang token akan dapat dengan mudah memperjualbelikan OGN dengan jaminan penyimpanan yang aman dan biaya perdagangan yang kompetitif,” kata Liu di Jakarta, Senin (16/3).
CEO Tokocrypto Pang Xue Kai mengatakan, Tokocrypto melakukan seleksi ketat terhadap koin yang akan diperdagangkan, termasuk apakah mereka masuk ambang batas persayaratan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) atau tidak.
"Di Tokocrypto, pengguna dapat melakukan penarikan harian hingga 40.000 OGN dengan minimum penarikan sebesar 5 OGN. Setiap penarikan Origin akan dikenakan biaya sebesar 3 OGN. Saat ini, Origin Token berada di top 350 coinmarketcap dengan volume perdagangan harian lebih dari US$30 juta, atau setara dengan lebih dari Rp440 miliar," paparnya.