Sabtu 22 Feb 2020 03:36 WIB

Hutama Karya Optimistis Tol Trans Sumatera Tersambung 2024

Tol Trans Sumatra sepanjang 2.974 km akan dukung efisiensi waktu dan biaya logistik.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Pembangunan Tol Trans Sumatra di Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat (19/8). PT Hutama Karya (Persero) sebagai pelaksana proyek Jalan Tol Trans Sumatera optimistis Jalan Tol Trans Sumatera bisa tersambung dalam lima tahun mendatang.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pembangunan Tol Trans Sumatra di Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat (19/8). PT Hutama Karya (Persero) sebagai pelaksana proyek Jalan Tol Trans Sumatera optimistis Jalan Tol Trans Sumatera bisa tersambung dalam lima tahun mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- PT Hutama Karya (Persero) sebagai pelaksana proyek Jalan Tol Trans Sumatera optimistis Jalan Tol Trans Sumatera bisa tersambung dalam lima tahun mendatang. Perseroan sebagai pelaksana proyek membutuhkan dukungan masyarakat pemerintah.

"Insya Allah, mohon doa restunya. Ini kan juga tergantung dukungan masyarakat dan penyertaan modal negara (PMN) dari pemerintah," kata Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo, saat ditemui di Banda Aceh, Provinsi Aceh, Jumat (21/2).

Ia mengatakan, Hutama Karya sebagai pelaksana proyek akan mendapatkan pengusahaan Jalan Tol Trans Sumatra sepanjang 829 kilometer. Hal pengusahaan itu akan diteken oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada kuartal III tahun ini.

Adapun total panjang dari proyek Jalan Tol Trans Sumatra mencapai 2.974 kilometer. Koridor utama sepanjang 2.046 kilometer sedangkan koridor pendukung 928 kilometer.

Jika mega proyek ini nantinya rampung, maka Banda Aceh hingga Bakauheni telah terhubung dengan jalan tol dan diharap mempersingkat waktu perjalanan darat. "Jadi ini mulai terbangun (Tol Trans Sumatera), tapi memang masih ada kekurangan di Provinsi Aceh. Targetnya tahun depan di Aceh kita bisa mulai PPJT," katanya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri sehingga akan memacu pertumbuhan ekonomi kawasan dan menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di Sumatera.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement