REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) Fajar Harry Sampurno mengatakan tidak ada dampak yang signifikan bagi perseroan akibat wabah Korona. Hal ini tak lepas dari minimnya sumbangan ekspor bahan baku dari Barata ke China.
"Sampai saat ini untuk industri berat masih belum (terdampak) karena kita tidak banyak ekspor ke China," ujar Harry saat "Ngobrol Pagi bareng Barata Indonesia" di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/2).
Harry menyebut pangsa pasar yang selama ini menjadi tujuan utama Barata adalah negara-negara yang berada di benua Amerika, Eropa, dan Afrika. Ia menuturkan untuk pasar Eropa, kebanyakan Barata memasok untuk peralatan turbin, sementara untuk Amerika lebih banyak kepada peralatan kereta api.
Harry menyampaikan ekspor produk Barata ke China relatif kecil dan tidak signifikan dengan kisaran tidak lebih dari sepuluh persen dari total ekspor Barata.
"Ke Cina kecil, tidak sampai (sepuluh persen)," kata Harry menambahkan.