REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Perusahaan provider Smartfren kini mulai membantu promosi usaha kecil dan menengah (UKM) dan para perajin batik tulis di Pulau Madura, Jawa Timur. Hal itu dilakukan melalui akses internet dan sistem pemasaran dalam jaringan di wilayah itu.
Menurut Imam Bukori dari Regional Cluster Support North Java Smartfren, program itu sebagai bagian dari misi perusahaan dalam ikut memajukan ekonomi masyarakat, terutama dalam sistem penjualan daring. "Jadi, kami memberikan pelatihan, dan bimbingan tentang teknik penggunaan internet, agar mereka bisa memasarkan secara online," kata Bukori kepada ANTARA di Pamekasan, Kamis (20/2).
Di Pamekasan, para perajin batik yang bekerja sama dengan perusahaan ini adalah kelompok perajin batik tulis di Kelurahan Kowel, Pamekasan.
Awalnya, para perajin batik di daerah itu tidak mengetahui caranya memasarkan hasil kerajinan mereka melalui internet. "Namun berkat bimbingan dan pelatihan dari kami, saat ini mereka sudah bisa berjualan secara online," kata Bukori.
Saat ini pihaknya terus mengembangkan perluasan jaringan, terutama ke pelosok-pelosok desa yang ada di Madura agar masyarakat desa bisa dengan leluasa mengakses internet untuk memasarkan hasil kerajinan mereka. "Dan berdasarkan data kami, pengakses internet dengan menggunakan provider kami, memang banyak di pedesaan," katanya.
Menurut diakori, berkat perhatiannya pada perluasan akses internet di pedesaan tersebut, kini pengguna provider Smartfren di Madura meningkat tajam dari hingga 400 persen. "Target dari perusahaan adalah 300 persen," katanya.