REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adaro Energy berkomitmen untuk melakukan hilirisasi, salah satu langkahnya adalah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Salah satu PLTU yang saat ini masih konstruksi adalah PLTU Batang.
Head of Corporate Communication Adaro Energy Febrianti Nadira menjelaskan saat ini progress pembangunan PLTU Batang mencapai 91,8 persen. Ia juga menjelaskan pembangkit yang berkapasitas sebesar 2x1.000 MW ini akan beroperasi pada tahun ini.
"Perkembangan konstruksi pada pembangkit listrik PT Bhimasena Power Indonesia yang berkapasitas 2x1.000 MW di Batang, Jawa Tengah telah mencapai 91,8 persen pada akhir 2019," ujar Ira, Selasa (18/2).
Selain PLTU Batang, perusahaan juga sudah mengoperasikan PLTU Tanjung Power di Kalimatan Selatan. PLTU Tanjung Power memulai operasi komersial atas unit keduanya (100 MW) pada bulan Desember 2019, setelah memulai operasi komersial untuk unit pertamanya yang berkapasitas sama pada bulan September 2019.
"Pencapaian ini menekankan komitmen Adaro Power untuk mendukung program pemerintah demi meningkatkan elektrifikasi, terutama di jaringan Kalimantan. Sejak Unit 1 mencapai tanggal operasi komersial (COD) pada bulan September 2019," ujar Ira.
Ia juga menjelaskan TPI mempertahankan kinerja operasinya yang tinggi dan mencapai 99,6 persen Availability Factors (AF) aktual secara rata-rata, sampai akhir Desember 2019. Konsumsi batu bara tahunan TPI adalah sekitar 1 juta ton, yang seluruhnya akan dipasok oleh Grup Adaro dari konsesinya yang terdekat.