Sabtu 15 Feb 2020 17:09 WIB

Bank Sentral China Bantu Perusahaan Lanjutkan Produksi

Bank Sentral China akan membantu perusahaan untuk segera lanjutkan proses produksi.

Aktivitas pasar di Hong Kong, Senin (3/2). Bank Sentral China akan membantu perusahaan untuk segera lanjutkan proses produksi.
Foto: AP Photo/Achmad Ibrahim
Aktivitas pasar di Hong Kong, Senin (3/2). Bank Sentral China akan membantu perusahaan untuk segera lanjutkan proses produksi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Wakil gubernur bank sentral China pada Sabtu mengatakan, pihaknya akan membantu perusahaan melanjutkan produksi sesegera mungkin. Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu dihantam epidemi virus corona tipe baru, Covid-19, yang cepat menyebar dan telah menelan lebih dari 1.500 korban jiwa.

Liang Tao, wakil pimpinan Komisi Pengaturan Asuransi dan Perbankan China, mengatakan saat konferensi pers bahwa China akan mempercepat pinjaman dan dukungan kredit untuk proyek investasi penting. China juga akan mendukung perusahaan kecil dan swasta yang terkena dampak wabah Covid-19, nama resmi virus corona yang awalnya ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Baca Juga

Secara terpisah, wakil kepala regulator valuta asing Xuan Changneng mengatakan, China diharapkan mampu mempertahankan surplus neraca berjalan yang kecil dan menjaga keseimbangan neraca dalam pembayaran internasional.

Jumlah orang yang meninggal karena wabah virus Covid-19 di China daratan meningkat lagi menjadi 1.523 hingga Jumat (14/2) malam. Dalam keterangan yang dikutip pada Sabtu pagi, Komisi Kesehatan Nasional China mencatat ada 143 kematian sepanjang Jumat.

Jumlah kematian baru di Provinsi Hubei tengah, yang merupakan pusat wabah COVID-19, naik sebanyak 139 orang pada Jumat. Sebagian besar kematian baru itu terjadi di Ibu Kota Hubei, Wuhan, tempat virus itu diyakini berasal.Di Wuhan, ada 107 lagi yang meninggal. Secara keseluruhan, jumlah kematian di Wuhan karena virus corona mencapai 1.123 orang.

Di seluruh China daratan, ada tambahan 2.641 orang terkena virus sehingga orang terinfeksi di seluruh China berjumlah 66.492.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement