REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) mengatakan uji coba program mandatori biodiesel 40 persen atau B40 akan dimulai bulan Maret mendatang. Uji coba B40 ini merupakan arahan Presiden Jokowi yang mengatakan program tersebut harus mulai berjalan pada Januari 2021 mendatang.
"Saya kira mulai bulan depan, baru tadi saya dapat surat dari badan penelitian migas supaya mengirimkan bahan bakunya untuk diujicobakan. Jadi tentu semua harus diuji coba, road test dulu," kata Ketua Umum Aprobi MP Tumanggor ditemui di Kemenko Kemaritiman dan Investasi Jakarta, Senin (10/2).
Tumanggor mengatakan nantinya akan diujicoba dua model untuk program B40. Pertama, yakni dengan memasok fatty acid methyl ester (FAME) sebagai campuran membuat biodiesel langsung dengan kadar 40 persen. "Atau CPO-nya diproses melalui destilasi (penyulingan). Kalau destilasi bagaimana, kalau FAME bagaimana, kita lihat hasilnya nanti," katanya.
Ada pun terkait program B30 yang tahun ini resmi berjalan, Tumanggor mengatakan hingga kini tidak ada hambatan berarti dalam pelaksanaannya. "Baik dari perusahaan otomotifnya, baik dari segi penyaluran dari Pertamina, demikian juga suplai dari para produsen. Semua berjalan sesuai rencana," katanya.
Sebanyak 9,6 juta kiloliter bahan bakar dari minyak kelapa sawit tahun ini ditargetkan bisa diserap untuk program B30. Dengan jumlah tersebut, diperkirakan kebutuhan bahan bakar minyak nabati yang dibutuhkan untuk program itu mencapai sekitar 800 ribuan KL.
"Mungkin kalau sekarang sudah sekitar 900 ribu KL. Soal penambahan saya rasa angka yang ditetapkan sudah disesuaikan dengan kebutuhan solar yang ada," ungkapnya.