Selasa 04 Feb 2020 21:29 WIB

OJK Restui Investor, Bank Muamalat: Alhamdulillah

PT Bank Muamalat Indonesia berkomitmen menyelesaikan proses penyuntikan modal

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
OJK restui investor Bank Muamalat. Kantor Bank Muamalat, (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
OJK restui investor Bank Muamalat. Kantor Bank Muamalat, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia berkomitmen menyelesaikan proses penyuntikan modal dari konsorsium Al Falah Investment Limited Pimpinan Ilham Habibie. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan telah menyetujui suntikan modal tersebut.

"Alhamdulillah, kami menyambut positif penyataan dari OJK," kata Sekretaris Perusahaan Bank Muamalat, Hayunaji, Selasa (4/2).

Baca Juga

Bank Muamalat, katanya, senantiasa berkoordinasi dan mengikuti arahan OJK untuk dapat segera menuntaskan proses tersebut sesuai ketentuan yang berlaku. Ia memohon doanya agar proses penguatan modal Bank Muamalat dapat segera tuntas.

OJK menyatakan telah memberikan restu kepada konsorsium Al Falah Investments Pte Ltd. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan saat ini otoritas sedang menyelesaikan proses-proses adminitrasi.

"Ini kan tinggal eksekusi, eksekusi itu proses-proses administrasi. Calon investor sudah ada, Konsorsium Al-Falah," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/2).

Menurutnya OJK juga sedang menyelesaikan kelengkapan informasi dan dokumentasi. "Tinggal eksekusinya. Secepatnya," ucapnya.

Jika sudah selesai, Al Falah akan menjadi pemilik 50,3 persen saham Bank Muamalat. Adapun kepemilikan saham Islamic Development Bank dan Boubyan Bank, yang sebelumnya menggenggam masing-masing 32,7 persen dan 22 persen saham, akan terdilusi menjadi 11,4 persen dan 7,7 persen.

Al Falah merupakan perusahaan yang dimiliki dan didirikan bersama oleh Ilham Habibie dan CP5 Hold Co 2 Limited. Perusahaan investasi tersebut didirikan berdasarkan hukum Singapura dan berlokasi di Robinson Point, Singapura.

Selain Al Falah, Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa bersama Lynx Asia juga ikut ambil bagian dalam rencana akuisisi Bank Muamalat. Kospin Jasa tersebut rencananya menyerap sekitar Rp 250 miliar-Rp 300 miliar saham baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement