Jumat 31 Jan 2020 18:37 WIB

Railink Targetkan 2,7 Juta Penumpang KA Bandara Soetta

Railink menargetkan okupansi KA Bandara Soekarno-Hatta pada 2020 bisa capai 40 persen

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah penumpang berjalan menuju pintu keluar di stasiun BNI City, Jakarta, Selasa (9/4). Okupansi KA Bandara Soekarno-Hatta diakui belum memenuhi target.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Sejumlah penumpang berjalan menuju pintu keluar di stasiun BNI City, Jakarta, Selasa (9/4). Okupansi KA Bandara Soekarno-Hatta diakui belum memenuhi target.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Railink sebagai operator kereta api (KA) Bandara Internasional Soekarno-Hatta mematok pertumbuhan penumpangnya pada 2020. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Railink Mukti Jauhari optimistis target petumbuhan pernumpang kembali terjadi pada 2020. 

"Tahun ini targetnya 2,7 juta penumpang setahun. Kemarin (2019) volume penumpang mencapai dua juta orang," kata Mukti usai peluncuran layanan citu checki dan baggage handling di Stasiun BNI City, Jumat (31/1). 

Baca Juga

Dia menjelaskan volume penumpang KA Bandara Soekarno-Hatta pada 2019 mengalami kenaikkan dibandingkan 2018. Kenaikkan tersebut menurutnya hingga 78 persen dibandingkan pada 2018. 

Hanya saja, Mukti mengakui okupansi KA Bandara Soekarno-Hatta terbilang belum memenuhi target. "Saat ini (okupansi) masih berkisar 32 persen dari total kursi yang kami sediakan," jelas Mukti. 

Tak mau muluk, Mukti menargetkan okupansi KA Bandara Soekarno-Hatta pada 2020 bisa mencapai 40 persen dari total kapasitas penumpang. Dalam satu rangkaian KA Bandara Soekarno-Hatta terdapai enam kereta yang memiliki kapasitas 273 tempat duduk. 

Untuk mencapai target tersebut, Mukti memastikan Railink akan menyiapkan beberapa strategi, khususnya layanan yang memudahkan pengguna KA Bandara Soekarno-Hatta. Salah satunya, Railink hari ini (31/1) meresmikan layanan City Check-In dan Baggage Handling yang didukung PT Gapura Angkasa.

Dia menjelaskan layanan tersebut terdapat fasilitas check in pesawat bagi penumpang KA bandara yang menggunakan penerbangan Garuda Indonesia dan Citillink Indonesia. Selain itu juga disediakannya tenaga porter yang akan membantu membawa bagasi penumpang dari Stasiun KA Bandara BNI City, Stasiun KA Bandara Soekarno-Hatta, dan terminal bandara Soekarno-Hatta. 

“Layanan city check-in dan baggage handling ini dalam tiga bulan pertama bebas biaya, ke depannya kita akan evaluasi kembali," ujar Mukti. 

Dia mengharapkan layanan tersebut dapat memudahkan dan memberikan kepuasan pelanggan KA Bandara Soekarno-Hatta. Sebab, Mukti mengatakan selama ini para penumpang KA bandara masih mengeluh untuk naik KA harus naik turun eskalator. Dengan adanya fasilitas tersebut, penumpang akan dibebaskan dari persoalan membawa koper. 

Layanan counter city check-in dan baggage handling di Stasiun BNI City dibuka pukul 07.00 WIB sampai 21.00 WIB dengan cukup menunjukkan tiket KA Bandara, tiket penerbangan, kartu identitas. Layanan tersbeut dibuka 30 menit sebelum jadwal keberangkatan KAbandara masing-masing penumpang. 

Mukti memastikan bagi penumpang KA Bandara Railink yang sudah melakukan City Check-In dan Baggage Handling disediakan transportasi shuttle bus di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta menuju terminal keberangkatan Citilink dan Garuda Indonesia. Mukti berharap ke depannya layanan tersebut dapat dinikmati juga oleh penumpang maskapai lainnya. 

Sementara itu, Direktur Utama PT Gapura Angkasa I Dewa Gede Mahayana mengaku senang bisa berpartisipasi mendukung Railink dalam peluncuran layanan tersebut. "Gapura siap mendukung Railink begitu juga untuk pengembangan di bandara lainnya," jelas Mahayana. 

Terlebih menurutnya, layanan tersebut juga bisa mensukseskan berbagai pihak. Khususnya penumpang yang ingin lanjutkan ke pesawat terbang dari KA bandara dan bisa memberikan kesuksesan bersama bagi Railink, Gapura Angkasa, dan maskapai terkait. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement