Rabu 29 Jan 2020 17:24 WIB

Asabri: Benny Tjokro dan Heru Sanggup Kembalikan Rp 10,9 T

Benny Tjokro berkomitmen untuk mengembalikan kerugian Asabri sebesar Rp 5,1 triliun

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Komisaris PT Hanson International Benny Tjokrosaputro usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Komisaris PT Hanson International Benny Tjokrosaputro usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen PT Asabri (Persero) membeberkan sejumlah penyebab yang membuat terjadinya penurunan aset dalam perusahaan. Direktur Utama PT Asabri (Persero) Sonny Widjaja menyampaikan penurunan aset terjadi lantaran penempatan investasi pada saham dan reksa dana pada grup usaha Benny Tjokrosaputro dan Heru Hidayat.

Sonny menjelaskan pengelolaan program Tabungan Hari Tua (THT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kematian (JKM) yang mengalami penurunan aset, di mana total aset dalam pengelolaan program tersebut tercatat sebesar Rp 19,4 triliun pada 2018 dan dalam laporan keuangan 2019 yang belum diaudit tercatat sebesar Rp 10,6 triliun.

Baca Juga

"Ini terjadi karena penurunan nilai saham dan reksadana dan yang menonjol  saham dan reksadana dua orang yang menjadi tetangga sebelah kita (Benny dan Heru)," ujar Sonny saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/1).

Sonny menambahkan penurunan juga terjadi pada total aset dalam iuran pensiun di mana mencapai Rp 26,9 triliun pada 2018, kemudian turun drastis hingga sebesar Rp 18,9 triliun. Sonny menyebut penurunan ini juga tak lepas dari andil penempatan investasi pada saham dan reksadana pada grup usaha Benny dan Heru.

Sonny menyebut Benny dan Heru telah berkomitmen mengembalikan kerugian investasi sebesar Rp 10,9 triliun yang dialami perusahaannya atas investasi saham dan reksa dana tersebut. Kata Sonny, Benny Tjokro sudah menyampaikan komitmennya untuk mengembalikan kerugian Asabri sebesar Rp 5,1 triliun, sementara Heru Hidayat akan mengembalikan kerugian sebesar Rp 5,8 triliun.

Sonny mengatakan Asabri telah meminta pertanggungjawaban kepada kedua orang tersebut pada pertengahan 2019, di mana saham perusahaan di grup usaha Benny dan Heru yang terus menurun. Keduanya, lanjut Sonny, telah menyanggupi untuk membayar utang dan melakukan penandatangan.

"Akhirnya mereka komitmen, Anda (anggota DPR) saya berikan berkasnya, beliau sudah tanda tangan notariat, potensi kembali, kalau saya gabung dua orang itu kurang lebih akan ketemu Rp 10,9 triliun," ucap Sonny.

Sonny juga mengaku akan memanggil manajer investasi yang performanya dinilai kurang baik. Sonny mendorong tanggung jawab manajer investasi dalam memacu kinerja ke depan agar lebih baik.

Direktur Keuangan dan Investasi Asabri Rony Hanityo Apriyanto menyampaikan perusahaan juga memiliki persoalan dalam aspek neraca keuangan. Rony menyebut risk based capital (RBC) atau rasio kecukupan modal tercatat minus 571,17 persen pada 2019.

Rony menjelaskan angka negatif yang ada pada RBC lantaran kondisi liabilitas yang lebih besar dari aset. Ia menilai kondisi ini tak lepas dari akumulasi cadangan Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan (LMPMD) tiap tahun, sementara di sisi lain nilai aset menurun akibat nilai investasi saham.

"RBC itu bakal naik menjadi minus 643,49 persen pada 2020," ucap Rony.

Padahal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan modal minimum yang harus dipenuhi perusahaan asuransi sebesar 120 persen. Rony menilai RBC Asabri pada 2019 yang minus 571 persen bukan suatu isu besar lantaran Asabri tidak melakukan penjualan produk sebagaimana aturan RBC sebesar 120 persen untuk produk asuransi.

Meski begitu, lanjut Rony, perbaikan dalam segi RBC diperlukan guna mendukung penyehatan Asabri yang memerlukan modal sekira Rp 7,26 triliun.

"Penyehatannya untuk mencapai RBC 120 persen harus diperlukan peningkatan aset hingga Rp 7,2 triliun. Untuk caranya bagaimana, akan berhubungan langkah-langkah kita sampai 2024," kata Rony menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement