Senin 27 Jan 2020 14:38 WIB

Kementan Tetapkan Empat Fokus Kerja 2020

Kementan dalam lima tahun ke depan harus mewujudkan pertanian yang maju, mandiri

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan empat prioritas yang bakal dikerjakan pada tahun ini. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, target utama yang dikejar Kementan khusus 2020 adalah peningkatan produktivitas setiap komoditas.

Syahrul mengatakan, Kementan dalam lima tahun ke depan harus mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Perlu adanya transformasi dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern berbasis teknologi.

Baca Juga

"Akan ada empat aspek yang perlu difokuskan Kementan untuk menjadi perhatian untuk mencapai sasaran kemajuan pertanian," kata Syahrul dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian di Jakarta, Senin (27/1).

Ia menagatakan, fokus pertama Kementan adalah peningkatan produksi dan produktivits melalui gerakan nsional. Hal ini akan dibarengi dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang pertanian.

Ia menargetkan, khusus untuk komoditas utama pada tahun ini mengalami kenaikan minimal 7 persen. Disamping peningkatan produksi dan produktivitas, losses harus ditekan menjadi 5 persen dari rata-rata saat ini sekitar 9-12 persen.

Lebih lanjut, fokus kerja kedua yakni penurunan biaya pertanian menjadi lebih efisien. Hal itu, kata Syahrul, akan diikuti dengan peningkatan efisiensi dan pengembangan kawasan berbasis korporasi.

"Ketiga, pengembangan dan penerapan mekanisasi serta akselerasi pemanfaatan inovasi teknologi. Kapasitas petani harus ditingkatkan agar bisa menggunakan android untuk teknologi mesin pertanian," ujarnya.

Adapun, fokus kerja keempat yakni ekspansi pertanian melalui perluasan pemanfaatan lahan. Termasuk, dalam penggunaan lahan rawa dan sub optimal lainnya yang dilengkapi dengan penyediaan air yang mencukupi. "Tahun 2020 ini dibutuhkan lompatan yang cepat untuk melaksanakan kegiatan sehingga berdampak signifikan pada peningkatan produktivitas," tutur Syahrul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement