REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Triawan Munaf mengatakan dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan para jajaran komisaris dan direksi baru. Dalam pertemuan tersebut, Triawan memastikan akan membicarakan prioritas langkah awam Garuda.
"Kita harus memberi ruang untuk direksi agar memiliki timetable apa yang akan mereka lakukan," kata Triawan kepada Republika.co.id, Rabu (22/1).
Dia mengakui, saat ini Garuda harus menjujung tinggi good corporate governance. Dia menegaskan, untuk selanjutnya Garuda harus mengikuti aturan dengan begitu kinerja selanutnya akan lebih baik.
"Ada banyak sekali masukan-masukan yang sangat riil ke saya. Kita juga akan mengkomunikasikan ini dengan pihak lain," tutur Triawan.
Dia menegaskan mulai saat ini, garuda harus memerikan contoh akhlak yang baik. Jika dari sisi komisaris dan direksi tida baik, menurut Triawan pada akhirnya hingga posisi terbawah juga tidak akan bagus.
"Kalau atasnya bagus, bawahnya bagus. Tidak ada lagi yang aneh-aneh," ujar Triawan.
Triawan mengakui saat ini Garuda memiliki kelemahan dan kekurangan, termasuk beban utang. Untuk itu, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan yakni memiliki recana untkmembenahi persoalan tersebut.
"Kita harus ada langkah-langkah lebih teliti dalam pembelian, penyewaan, semua harus ditinjau kembali," ungkap Triawan.
Sebelumnya, dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini (22/1), terdapat beberapa perbedaan susunan direksi dan komisaris Garuda Indonesia. Saat ini Garuda memiliki komisaris dan wakil komisaris utama. Begitu juga posisi direktur utama yang memiliki wakil.
Nama Triawan Munaf masuk sebagai Komisaris Utama Garuda Indonesia. Selain itu juga Yenny Wahid juga masuk sebagai komisaris independen Garuda Indonesia. Selain itu, Chairal Tanjung menjadi wakil komisaris utama, Elisa Lumbantouran menjadi komisaris independen, dan Peter Gontha menjadi komisaris.
Selanjutnya, pemegang saham memutuskan Irfan Setiaputra menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia dan Dony Oskaria menjadi wakilnya. Sementara itu, Fuad Rizal masih menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko dan Tumpal Manumpak Hutapea sebagai Direktur Operasi.
Posisi Direktur Human Capital diisi oleh Aryaperwira Adileksana dan Rahmat Hanafi menjadi direktur teknik. Sementara itu, Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan IT menjadi Ade R Susardi serta Direktur Niaga dan Kargo menjadi M Rizal Pahlevi.