Selasa 21 Jan 2020 16:45 WIB

PT Garam Minta Tambahan PMN Tingkatkan Kualitas Garam

Saat ini kualitas garam dalam negeri mampu mendekati kualitas dari Australia.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Anggota Komisi VI DPR Ach. Baidowi (kiri) didampingi Kasi Gudang Pegaraman II PT Garam, Gatot Setiawan saat melakukan kunjungan di Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (9/1). PT Garam (Persero) berupaya meningkatkan hilirisasi pengelolahan garam.
Foto: Antara/Saiful Bahri
Anggota Komisi VI DPR Ach. Baidowi (kiri) didampingi Kasi Gudang Pegaraman II PT Garam, Gatot Setiawan saat melakukan kunjungan di Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (9/1). PT Garam (Persero) berupaya meningkatkan hilirisasi pengelolahan garam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garam (Persero) berupaya meningkatkan hilirisasi pengelolahan garam. Langkah ini untuk mendorong kualitas garam dalam negeri agar tidak kalah dengan garam impor.

Direktur PT Garam (Persero) Budi Sasongko mengatakan saat ini kualitas garam dalam negeri sudah memiliki sertifikat NaCl 99,23 persen. Bahkan, kualitas garam dalam negeri mampu mendekati kualitas garam impor dari Australia.

Baca Juga

"Garam rakyat tidak kalah dengan garam Australia. Makanya, PT Garam (Persero) didorong ada PMN kembali wallahuallam. Kalau kami karena tidak punya dana perlu ada PMN," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/1).

Menurutnya pada 2015 perseroan telah mendapat dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 205 miliar. Sementara pada tahun lalu sekitar Rp 3,5 miliar. 

Adapun beberapa daerah yang telah mampu memproduksi garam dengan kualitas bagus antara lain di Madura, Gresik dan Lamongan. 

"Saat ini perseroan telah memiliki 4 pabrik. Adanya bantuan PMN diharapkan bisa membangun pabrik baru," ucapnya.

Perseroan mengakui saat ini tidak memiliki modal untuk investasi. Pada tahun lalu, perseroan mengeluarkan belanja modal mencapai Rp 12 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement