Selasa 21 Jan 2020 02:58 WIB

IPCC Catat Pertumbuhan Bongkar Muat Double Digit

Jumlah kendaraan CBU yang ditangani oleh IPCC pada Desember ialah 60.641 unit.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas dengan latar depan kendaraan melintas di Tol Tanjung Priok di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Ahad (24/11). PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mencatat pertumbuhan bongkar muat kendaran penumpang (CBU) menjadi dua digit di tengah masih menderunya kondisi perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina. .
Foto: Antara/Andika Wahyu
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas dengan latar depan kendaraan melintas di Tol Tanjung Priok di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Ahad (24/11). PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mencatat pertumbuhan bongkar muat kendaran penumpang (CBU) menjadi dua digit di tengah masih menderunya kondisi perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina. .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mencatat pertumbuhan bongkar muat kendaraan penumpang (CBU) menjadi dua digit di tengah masih menderunya kondisi perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina. Sekretaris Perusahaan IPCC Sofyan Gumelar mengatakan bahkan masih mencatatkan pertumbuhan yang tinggi jika dibandingkan dengan pencapaian di tahun sebelumnya. 

Dia menjelaskan jumlah kendaraan CBU yang ditangani oleh IPCC pada Desember 2019 sebanyak 60.641 unit kendaraan. "Ini meningkat 58,80 persen secara tahunan (YoY) dibandingkan pencapaian di tahun sebelumnya sebanyak 38.188 unit CBU," kata Sofyan, Senin (20/1). 

Sofyan mengatakan angka pertumbuhan tersebut berhasil melampaui rata-rata pertumbuhan yoy pada setiap bulannya yaitu sebesar 31,97 persen. Dari jumlah tersebut, kata dia, secara proporsional terdiri dari CBU mobil yang ditangani di lapangan internasional berjumlah 33.939 unit dan 26.702 unit di lapangan domestik. 

Dia menambahkan, juka secara tahunan, unit kendaraan yang ditangani di lapangan internasional meningkat 15,90 persen menjadi 33.939 unit dari 29.284 unit pencapaian di tahun sebelumnya. Selain itu ekspor naik 12,81 persen menjadi 29.651 unit dari 26.283 unit di periode yang sama pada tahun sebelumnya. Begitupun dengan angka impor yang melonjak 42,89 persen dari 3.001 unit di tahun sebelumnya menjadi 4.288 unit di akhir tahun lalu. 

"Meski sebelumnya mengalami penurunan namun, import tercatat naik di akhir tahun seiring meningkatnya permintaan di dalam negeri," tutur Sofyan. 

Sementara itu, dia menuturkan lapangan domestik terlihat adanya lonjakan aktivitas bongkar muat dan penyeberangan kendaraan CBU mobil dimana naik 199,89 persen YoY dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Angka kenaikan tersebut dari 8.904 unit menjadi 26.702 unit yang ditangani IPCC. 

Sofyan mengatakan, peningkatan aktivitas bongkar muat CBU di terminal domestik lebih banyak disumbang dari area Tanjung Priok. "Di sini mengalami peningkatan 259,62 persen YoY dari 6.298 unit menjadi 22.649 unit pada Desember 2019," ungkap Sofyan. 

Dari sisi perhitungan secara akumulasi tercatat pencapaian sepanjang 2019 mencapai 581.272 unit CBU mobil yang berarti meningkat 37,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sofyan mengatakan dari jumlah tersebut, pencapaian sebanyak 330.788 unit disumbang dari kegiatan bongkar muat ekspor atau tercatat naik 27,55 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Selanjutnya, pada Desember 2019 di lapangan domestik mencapai 174.753 unit CBU Mobil atau melonjak 116.31 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 80.787 unit. Pencapaian tersebut, kata Sofyan,ikontribusi oleh Lapangan domestik Tanjung Priok, Lapangan Panjang, dan Lapangan Ex-Presiden. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement