REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan membangun tiga bandara baru di kawasan Tenjo, Teluknaga, dan Pandeglang, Provinsi Banten. Tiga bandara ini sebagai pendukung Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng.
“Ada bandara yang akan dikembangkan di sana, satu itu adalah bandara yang ada di sekitar Tenjo, yang kedua adalah bandara di sekitar Teluknaga, dan ketiga bandara yang ada di Pandeglang,” kata kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai menemui Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin di Jakarta, Selasa (7/1).
Sejumlah bandara baru tersebut akan dikembangkan sebagai penyangga dari Bandara Soekarno-Hatta. Budi Karya mengatakan kesiapan membangun bandara-bandara baru tersebut untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat yang semakin meningkat.
“Jadi, ini kolaborasi. bayangkan Jakarta pada tahun 2045, kita harus siapkan bandara yang banyak sebagai suatu alternatif. Kalau di negara-negara maju itu, satu kota besar bandaranya bisa lima hingga enam, jadi ini kita siapkan dari sekarang,” katanya menjelaskan.
Pembangunan sejumlah bandara baru di Provinsi Banten tersebut merupakan permintaan Wapres Ma’ruf agar pembangunan di Tangerang sebagai daerah penyangga DKI Jakarta. “Pak Ma’ruf meminta kami untuk merepresentasikan pengembangan transportasi di Banten karena Banten adalah salah satu provinsi penyangga Ibu Kota, kita harus memberi perhatian secara lebih detail,” kata Menhub.
Untuk pembangunan bandara baru di Tenjo, Budi Karya mengatakan bahwa prosesnya masih dalam tahap pengajuan proposal dari pihak pengembang. Selanjutnya, Kementerian Perhubungan akan mengkaji proposal pembangunan bandara tersebut dan pengelolaannya disatukan dengan Bandara Budiarto Curug.
“Jadi, yang di Tenjo itu nanti kalau ada satu hal yang perlu dikoordinasikan dengan Curug, ya, kita jadikan satu manajemen saja. Sementara itu, di Teluknaga itu kita harapkan bisa men-support Soekarno-Hatta,” ujarnya.