REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengunjungi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan di Jalan Kolonel H. Barlian, Kota Palembang, Senin (23/12). Dalam kunjungan ini, Syahrul berharap agar semua pihak mampu menjadikan sektor pertanian sebagai profesi yang bermartabat dan berdampak pada pembukaan lapangan pekerjaan.
"Kalau pengelolaan pertanian beres, maka lapangan kerja paling besar itu ada di sektor ini (pertanian). Kalau pertanian beres kemiskinan pun akan turun. Maka itu kita harus yakin bahwa pekerjaan ini ada derajat yang lebih tinggi. Kebaikan hatimu menurut Al Qur'an akan terbalas oleh Tuhan," ujar Syahrul.
Menurut Syahrul, pertanian adalah pekerjaan yang memiliki nilai luhur, karena bisa menolong banyak orang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bekerja di sektor pertanian artinya mendedikasikan diri sebagai pahlawan rakyat setiap hari.
"Karena itu pertanian adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan, sangat mulia dan sangat baik dengan posisi jaminan surga. Kenapa demikian? karena kita mengurus makan rakyat. Makan itu kan ditunggu oleh orang banyak dan kadang kadang banyak orang yang tidak menyadari akan hal itu," katanya.
Lebih dari itu, Syahrul mengingatkan bahwa wilayah Sumatera Selatan memiliki potensi pertanian yang luar biasa untuk mendorong kedaulatan pangan dan kemandirian rakyat. Wilayah Sumsel juga mampu menguatkan gerakan pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir.
"Saya mau di Sumsel ini berasnya bagus, hortikulturanya bagus dan ekspornya juga bagus. Semua harus ada target dan mampu tercapai dengan baik. Pada akhirnya semua harus mengatakan bahwa pertanian yang ada di daerah ini makin membuat rakyat mandiri," katanya.
Ke depan, kata Syahrul, para petani di sumsel harus mampu mendorong pimpinan daerah seperti Bupati dan Gubernur untuk menjadikan sektor pertanian sebagai gerakan bersama dalam mewujudkan lumbung pangan dunia.
"Minimal membawa orang tidak malu terhadap profesi ini juga bagian dari kontribusi besar kamu buat negara. Berikutnya adalah mendorong bupati dan gubernur untuk bergerak maju membangun sektor pertanian. Sebab mengelola pertanian itu tidak boleh pura-pura dan tidak boleh asal bapak senang saja. Semua harus jujur dan bergerak maju. Kalau salah bilang salah, kalau benar bilang benar. Itulah pertanian yang kita butuhkan hari ini," tandasnya.