Selasa 24 Dec 2019 13:27 WIB

Pertamina Diimbau Mulai Investasi di Blok Rokan Tahun Depan

Pertamina akan melakukan pengeboran 20 sumur di Blok Rokan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Fasilitas minyak di daerah Minas yang masuk dalam Blok Rokan di Riau, Rabu (1/8).
Foto: ANTARA FOTO
Fasilitas minyak di daerah Minas yang masuk dalam Blok Rokan di Riau, Rabu (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan Pertamina telah menyiapkan anggaran investasi yang akan digunakan dalam kegiatan pengeboran di Blok Rokan pada tahun 2020. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mempertahankan produksi Blok Rokan yang setiap tahun mengalami penurunan produksi secara alamiah atau decline.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, Pertamina berencana akan melakukan kegiatan pengeboran sumur di Blok Rokan sebanyak 20 sumur pada 2020 dari target yang dicanangkan sebanyak 72 sumur. Meski begitu, Arifin tidak merinci nilai investasi yang akan digelontorkan oleh perusahaan migas pelat merah tersebut di Blok Rokan.

Baca Juga

"Dari 72 target, paling tidak 20 itu bisa terlaksana di tahun depan. Bisa lebih cepat lah," kata Arifin saat ditemui di Gedung BPH Migas, Senin (23/12).

Lebih lanjut, Arifin pun sudah meminta Pertamina untuk lebih pro aktif kembali guna memuluskan proses transisi di Blok Rokan. Adapun Chevron selaku pengelola saat ini juga dihimbau tidak menutup diri ketika Pertamina masuk sebelum kontrak Chevron berakhir pada 2021.

Maka dari itu, dirinya pun berharap agar diskusi antara Pertamina dengan Chevron terkait transisi di Blok Rokan dapat segera rampung dalam waktu dekat ini. "Kita sudah minta Pertamina pro aktif dan Chevron membuka pintu. Tiap minggu Chevron juga sudah lapor. Memang ada hal-hal yang terkait dengan regulasi maupun hak-hak kontraktual," ujar Arifin.

Blok Rokan merupakan blok minyak terbesar kedua di Indonesia. Blok seluas 6.220 kilometer ini memiliki 96 lapangan. Tiga lapangan di antaranya berpotensi menghasilkan minyak sangat baik yaitu Duri, Minas dan Bekasap.

Sejak beroperasi pada 1971 hingga 31 Desember 2017, total produksi di Blok Rokan mencapai 11,5 miliar barel minyak. Namun, produksi Blok Rokan tercatat mengalami penurunan sejak awal tahun 2019.

Adapun pada 2020, SKK Migas mematok target produksi di Blok Rokan hanya sebesar 161 ribu bopd atau turun dibanding target tahun ini yang sebesar 190 ribu bopd. Pasalnya, tidak ada aktivitas apapun yang bakal dilaksanakan Chevron di Blok Rokan pada tahun depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement