Senin 23 Dec 2019 17:59 WIB

Penyaluran BBM Nataru di Indonesia Timur Terkendala Logistik

Hal ini terjadi mengingat lokasi pengiriman BBM sulit dilalui.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Sejumlah pengendara kendaraan bermotor antre untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di salah satu SPBU di Kota Kupang, NTT, Senin (23/12)
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Sejumlah pengendara kendaraan bermotor antre untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di salah satu SPBU di Kota Kupang, NTT, Senin (23/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah wilayah di Kawasan Timur Indonesia mengalami kendala logistik. Hal ini terjadi mengingat lokasi pengiriman BBM sulit dilalui.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan dari sisi pasokan BBM, tidak ada kendala. Menurutnya, ketersediaan BBM dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Baca Juga

"Jadi sejauh ini sudah bisa terlihat antisipasi sudah dilakukan (untuk daerah-daerah pegunungan). Untuk Merauke itu soal logistik aja, dalam beberapa hari ini pasokan sudah sampai," kata Arifin di Kantor BPH Migas, Senin (23/12).

Dari sisi permintaan, diperkirakan permintaan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji selama natal 2019 dan tahun baru 2020 diprediksi mengalami kenaikan masing-masing sebesar lima persen dan tiga persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Meskipun mengalami kenaikan, stok BBM dan elpiji diprediksi masih akan bertahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama nataru. Berdasarkan data Pertamina pada 18 Desember 2019, Ketahanan stok elpiji diprediksi selama 17 hari dengan volume 373.602 metric ton (MT) atau penyaluran per hari (Daily Offtake Thruput/DOT) sebesar 21.963 MT. Ketahanan stok gasoline adalah selama 19 hari dengan volume total 2.994.827kiloliter (KL) atau DOT 157.828 KL.

Sementara itu, ketahanan stok gasoil adalah selama 16 hari dengan volume total 1.258.931 KL atau DOT 77.991 KL. Ketahanan stok avtur akan selama 15 hari dengan volume total 238.265 KL atau DOT 15.040 KL. Avtur, jumlah penggunaannya menurut, daerah papua, manokwari, belitung. Avtur turun di bawah 2015, posko H-5, 5 hari sejak 17 sebelum masa posko naik 58 persen.

Arifin menambahkan pasokan BBM untuk daerah yang menjadi pusat perayaan Natal dan Tahun Baru diberikan prioritas. Adapun untuk pasokan Avtur di Manokwari dan Marauke, Arifin mengaku pasokan akan dipenuhi pada 25 Desember. "Stok mencukupi, tinggal dikirim dari depo saja," katanya.

Sementara itu, Plt Dirjen Migas Djoko Siswanto mengatakan setelah dilakukan pengawasan di seluruh area operasi, dilaporkan memang distribusi avtur di Papua mengalami sedikit tantangan.

"Hanya saja, saat ini untuk yang di Papua, sehari tiga kali dikirim avtur pakai pesawat dan dapat mengangkut 16 kiloliter. Avtur cukup. Jadi seharusnya, masalah logistik teratasi," ujarnya.

Di saat yang sama, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakan konsumsi avtur pada masa Posko Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 mengalami kenaikan 58 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. "Selama masa posko Nataru, tren konsumsi BBM turun, seperti pertalite pertamax. Akan tetapi, avtur itu naik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement