REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (23/12) pagi bergerak melemah. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menembus level Rp 14.000 per dolar AS.
Pada pukul 9.56 WIB rupiah bergerak melemah 25 poin atau 0,18 persen menjadi Rp 14.003 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp 13.978 per dolar AS. "Dalam perdagangan Senin ini, rupiah kemungkinan melemah akibat data eksternal yang kuat," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin (23/12).
Dari eksternal, sentimen masih datang dari mulai meredanya tensi perang dagang antara China dan AS, di tengah kemajuan perjanjian fase satu. Selain itu, data pertumbuhan ekonomi AS juga kuat. Berdasarkan data yang dirilis Departemen Perdagangan AS, Produk Domestik Bruto (PDB) AS naik 2,1 persen pada kuartal tiga atau sesuai ekspektasi analis.
Selanjutnya pada minggu ini investor akan tertuju pada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang akan mengesahkan legislasi Brexit melalui parlemen sebelum batas waktu 31 Januari 2020. Selain itu investor juga tengah menanti beberapa data ekonomi dari AS yang kemungkinan dapat menjadi sentimen penggerak pasar.
Ibrahim memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp 13.982 per dolar AS hingga Rp14.035 per dolar AS.