Kamis 19 Dec 2019 00:22 WIB

Ditinggal Pepsi, Pizza Hut Gandeng Coca-Cola

Coca-Cola akan menjadi pemasok minuman ringan selama lima tahun ke depan. 

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolanda
Coca Cola Norwegia memasang simbol bulan sabit khas Islam di logonya untuk menyemarakkan Ramadhan.
Foto: Snopes
Coca Cola Norwegia memasang simbol bulan sabit khas Islam di logonya untuk menyemarakkan Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Restoran waralaba Pizza Hut Indonesia resmi menjalin kerja sama bisnis dengan Coca Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia). Dalam kerja sama ini, Coca-Cola akan menjadi pemasok minuman ringan selama lima tahun ke depan. 

"Kami antusias dengan kerja sama ini. Coca-Cola adalah brand minuman yang sudah sangat digemari oleh masyarakat Indonesia," kata Presiden Direktur Pizza Hut Indonesia Stephen Christopher Lee, Rabu (18/12).

Kerja sama Pizza Hut Indonesia dengan Amatil Indonesia ini dilakukan seiring hengkangnya PepsiCo Inc (PepsiCo) dari Indonesia. Sebelumnya, perusahaan dengan produk Pepsi ini sudah menjadi pemasok minuman ringan di restoran makanan siap saji tersebut selama kurang lebih 40 tahun. 

Direktur Operasional Pizza Hut Indonesia, Jeo Sasanto, mengakui bisnis perusahaan tidak terlalu berdampak setelah kepergian Pepsi. Jeo pun memastikan masalah operasional terkait pergantian dari Pepsi ke Coca-Cola semuanya sudah selesai. 

"Sejauh ini kita tidak lihat ada perbedaan. Yang menjadi perhatian kami waktu Pepsi hengkang yaitu bagaimana melakukan transisi supaya tidak setop," ujar Jeo. 

Dengan kerja sama ini, pelanggan Pizza Hut nantinya akan dapat menikmati produk minuman ringan Coca-Cola, Fanta dan Sprite di 515 gerai Pizza Hut yang tersebar di seluruh Indonesia. Sementara itu bagi Coca-Cola, kerja sama ini dapat mendukung perusahaan menjangkau pasar yang lebih luas. 

Presiden Direktur Amatil Indonesi, Kadir Gunduz, mengatakan saat ini perusahaan telah melayani lebih dari 500 ribu pelanggan, baik di pasar modern maupun tradisional di seluruh Indonesia. Selain itu, perusahaan juga turut mengoperasikan delapan fasilitas manufaktur, dua pabrik preform dan empat mega distribution center

"Kami berkomitmen untuk menggunakan kemampuan eksekusi Amatil Indonesia dalam memaksimalkan potensi pertumbuhan di pasar," tutup Kadir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement