Jumat 13 Dec 2019 21:03 WIB

Pertamina akan Bangun Industri Rp 100 Triliun di Indramayu

Pertamina akan membangun industri pemecah nafta.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
PT Pertamina bersama dengan perusahaan Taiwan CPC akan membangun industri petrokimia di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.  Foto: Pekerja memeriksa fasilitas pengolahan di Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (19/2). Untuk mengantisipasi kecelakaan kerja, tim HSE Patrol melakukan pemantauan dan pengecekan fasilitas produksi kilang.
Foto: Dedhez Anggara/Antara
PT Pertamina bersama dengan perusahaan Taiwan CPC akan membangun industri petrokimia di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Foto: Pekerja memeriksa fasilitas pengolahan di Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (19/2). Untuk mengantisipasi kecelakaan kerja, tim HSE Patrol melakukan pemantauan dan pengecekan fasilitas produksi kilang.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- PT Pertamina bersama dengan perusahaan Taiwan CPC akan membangun industri petrokimia di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Industri senilai Rp 100 triliun itu rencananya akan mulai dibangun tahun depan.

‘’Penetapan lokasinya sudah, tinggal proses pembebasan lahan. Kalau pembebasan lahan sudah selesai, nanti langsung dibangun,’’ kata Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat, Kamis (12/12).

Baca Juga

Taufik menyatakan, saat ini pihaknya sudah melakukan sosialisasi mengenai rencana pembangunan industri petrokimia tersebut. Dia meyakini, keberadaan industri itu dapat memberikan lapangan pekerjaan sekaligus meningkatkan perekonomian bagi warganya.

Industri petrokimia yang akan dibangun itu dalam bentuk pabrik pemecah nafta (naphtha cracker) dan unit pengembangan sektor hilir petrokimia berskala global di Indonesia. Pabrik itu akan diintegrasikan dengan kilang Pertamina Balongan.

Sementara itu, rencana pembangunan industri petrokimia tersebut juga disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Dia menyatakan, industri tersebut bahkan merupakan investasi terbesar di Jabar pada tahun depan.

‘’Akan ada investasi tahun depan di Indramayu, terbesar di Jabar, senilai Rp 100 triliun,’’ kata gubernur yang biasa disapa Emil, saat membuka acara Riksa Budaya Jawa Barat 2019 di Desa Juntikebon, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Rabu (11/12).

Emil mengatakan, pihaknya sudah meminta kepada pihak investor untuk memperioritaskan warga Kabupaten Indramayu sebagai pekerjanya. Bahkan, warga asli Kabupaten Indramayu juga mesti dilatih selama dua tahun agar mereka paham mengenai pekerjaan di perusahaan itu.

 

‘’Jadi dengan adanya investasi itu, warga Indramayu akan menjadi tuan di negerinya sendiri,’’ ucap Emil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement